Teh diketahui mengandung polifenol, antioksidan, katekin, dan phytochemical lainnya yang disebut-sebut bermanfaat untuk otak dan kemampuan kognitif.

Kafein (penguat otak) dan asam amino L-Theanine (yang menenangkan Anda) - keduanya hanya ditemukan bersama dalam teh - telah terbukti membantu mengurangi kelelahan mental. Keduanya juga meningkatkan waktu reaksi dan memori yang bekerja.

Ketika diminum setidaknya selama 16 minggu, kombinasi ini juga dikaitkan dengan peningkatan daya ingat dan kewaspadaan kognitif. Bahkan ada beberapa bukti yang menunjukkan minum teh dapat mengurangi risiko demensia.

Sebuah studi baru oleh National University of Singapore menunjukkan minum teh dari waktu ke waktu memiliki efek positif pada fungsi otak, struktur dan organisasi, termasuk konektivitas fungsional yang lebih besar. Penelitian ini melibatkan 36 orang tua sehat yang minum teh selama 25 tahun atau lebih.

Dari MRI yang dilakukan pada partisipan, peneliti menemukan teh memang memiliki efek positif pada struktur otak, fungsi dan organisasi. Hasil pindaian juga menunjukkan mereka yang minum teh paling banyak - setidaknya empat kali seminggu selama sekitar 25 tahun - juga memiliki kekuatan konektivitas fungsional yang lebih besar.

Studi sebelumnya dari tim yang sama mengungkapkan bahwa peminum teh memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan yang bukan peminum teh.

"Hasil kami saat ini terkait dengan jaringan otak secara tidak langsung mendukung temuan kami sebelumnya dengan menunjukkan bahwa efek positif dari minum teh secara teratur adalah hasil dari peningkatan organisasi otak yang dihasilkan dengan mencegah gangguan pada koneksi antar wilayah," Prof. Feng menunjukkan.

Jangka pendek minum teh dikaitkan dengan peningkatan fungsi eksekutif, waktu reaksi sederhana dan pengurangan kesalahan dalam tugas kognitif.