Risiko Penyakit Akibat Terlalu Banyak Makanan Manis

October 05, 2022 | Helmi

Penyakit Akibat Terlalu Banyak Makanan Manis

Makanan manis memang memiliki cita rasa yang sangat nikmat bagi mereka yang menyukainya. Namun dibalik rasa manis ini, tersimpan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa penyakit bahkan bisa muncul akibat terlalu banyak makanan manis. Apa saja penyakit akibat terlalu banyak makanan manis? Berikut penjelasannya.

Kerusakan gigi

Gula memberi makan bakteri yang hidup di mulut. Ketika bakteri mencerna gula, mereka menciptakan asam sebagai produk limbah. Asam ini dapat mengikis email gigi, menyebabkan lubang atau gigi berlubang.

Orang yang sering makan makanan manis, terutama di antara waktu makan sebagai camilan atau minuman manis, lebih mungkin mengalami kerusakan gigi, menurut Action on Sugar, bagian dari Wolfson Institute di Preventive Medicine di Inggris.

Jerawat

Sebuah studi tahun 2018 terhadap mahasiswa di Cina menunjukkan bahwa mereka yang minum minuman manis tujuh kali per minggu atau lebih cenderung mengembangkan jerawat sedang atau parah.

Selain itu, sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa menurunkan konsumsi gula dapat menurunkan faktor pertumbuhan seperti insulin, androgen, dan sebum, yang semuanya dapat menyebabkan jerawat.

Kenaikan berat badan dan obesitas

Gula dapat mempengaruhi hormon dalam tubuh yang mengontrol berat badan seseorang. Hormon leptin memberi tahu otak bahwa seseorang sudah cukup makan. Namun, menurut penelitian hewan tahun 2008, diet tinggi gula dapat menyebabkan resistensi leptin.

Ini mungkin berarti, bahwa seiring waktu, diet tinggi gula mencegah otak mengetahui kapan seseorang sudah cukup makan. Namun, para peneliti belum menguji ini pada manusia.

Diabetes dan resistensi insulin

Sebuah artikel 2013 di PLOS ONE, menunjukkan bahwa kadar gula yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dari waktu ke waktu.

Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK) menambahkan bahwa faktor risiko lain, seperti obesitas dan resistensi insulin, juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Penyakit kardiovaskular

Sebuah studi prospektif besar pada tahun 2014 menemukan bahwa orang yang mendapatkan 17–21% kalori harian mereka dari gula tambahan memiliki risiko 38% lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular (CVD) daripada mereka yang mengonsumsi 8% gula tambahan. 

Bagi mereka yang mengonsumsi 21% atau lebih energi mereka dari gula tambahan, risiko CVD mereka berlipat ganda.

Tekanan darah tinggi

Dalam sebuah studi 2011, peneliti menemukan hubungan antara minuman manis dan tekanan darah tinggi, atau hipertensi. 

Sebuah ulasan di Pharmacological Research menyatakan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko CVD. Ini mungkin berarti bahwa gula memperburuk kedua kondisi tersebut.

Kanker

Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif, dan obesitas. Faktor-faktor ini mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker. Tinjauan studi di Annual Review of Nutrition menemukan 23-200% meningkatkan risiko kanker dengan konsumsi minuman manis. 

Studi lain menemukan 59% peningkatan risiko beberapa kanker pada orang yang mengonsumsi minuman manis dan membawa berat badan di sekitar perut mereka.

YesDok Ads