Diet
+1

Risiko Mengonsumsi Alkohol Berlebihan

November 08, 2020 | Kaifia

Seorang pria sedang mengonsumsi alkohol.

Mengonsumsi asupan alkohol secara berlebihan dapat berkontribusi dalam menyebabkan gangguan kesehatan pada sistem tubuh. 

Berapa banyak alkohol yang diminum seseorang, faktor genetik, jenis kelamin, dan massa tubuh. Studi menunjukkan bahwa asupan alkohol yang terlalu banyak dapat membahayakan kesehatan tubuh serta dapat memicu penyebab kematian. Segelas sehari mungkin tidak banyak merusak kesehatan Anda secara keseluruhan. Tetapi jika kebiasaan itu berkembang atau jika Anda merasa sulit untuk berhenti setelah hanya satu gelas, efek kumulatifnya dapat bertambah.

Berikut adalah dampak buruk asupan alkohol yang terlalu berlebihan bagi tubuh

Pankreatitis

Minum alkohol yang terlalu berlebihan dapat memicu pankreatitis, kondisi dimana peradangan dalam pankreas dan ditandai dengan rasa nyeri.

Sekitar 70% kasus pankreatitis memengaruhi orang yang secara teratur minum alkohol dalam jumlah besar.

Kadar gula

Pankreas membantu tubuh Anda dalam mengatur penggunaan insulin tubuh Anda dan respons terhadap glukosa. Ketika pankreas dan liver tidak berfungsi secara normal, Anda berisiko dalam mengalami kadar gula darah yang rendah atau disebut dengan hipoglikemia. 

YesDok Ads

Pankreas yang rusak juga dapat mencegah tubuh memproduksi cukup insulin untuk memanfaatkan gula. Ini dapat menyebabkan hiperglikemia, atau terlalu banyak gula dalam darah. Penting bagi penderita hipoglikemia dan diabetes untuk mengurangi asupan alkohol.

Kerusakan otak

Alkohol berkaitan dengan penglihatan buram, kesulitan berjalan, serta kesulitan dalam berbicara. Hal tersebut dipengaruhi oleh dampak alkohol terhadap otak.

Ini mengubah reseptor otak dan neurotransmiter, dan mengganggu fungsi kognitif, suasana hati, emosi, dan reaksi seseorang.

Sistem pencernaan

Asupan alkohol yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada saluran pencernaan dan mencegah usus Anda mencerna makanan dan menyerap nutrisi dan vitamin.

(Foto: healthline.com)

YesDok Ads