Novavax mengatakan bahwa mereka telah mulai mengerjakan versi vaksin COVID-19 untuk varian Omicron yang terdeteksi di Afrika Selatan 

Perusahaan akan menyiapkan suntikan untuk pengujian dan pembuatan dalam beberapa minggu ke depan.

Suntikan COVID-19 perusahaan mengandung versi sebenarnya dari protein lonjakan virus yang tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi dapat memicu sistem kekebalan.

Pengembang vaksin mengatakan telah mulai mengembangkan protein lonjakan khusus berdasarkan urutan genetik varian yang diketahui memiliki kode B.1.1.529.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian Omicron, sebagai varian yang "diperhatikan". Sebagai informasi, label vaksin yang “diperhatikan” ini hanya diberikan kepada empat varian hingga saat ini.

Vaksin Novavax menerima persetujuan penggunaan darurat pertamanya awal bulan November ini di Indonesia dan diikuti oleh Filipina.

Perusahaan telah mengatakan sedang dalam jalur untuk mengajukan persetujuan AS pada akhir tahun. Mereka juga telah mengajukan persetujuan dengan European Medicines Agency serta di Kanada.

Novavax juga berupaya agar vaksin non-mRNA COVID-19 disetujui untuk digunakan di Singapura

Pengembang vaksin lain, termasuk BioNTech SE dan Johnson & Johnson dari Jerman, mengatakan mereka sedang menguji efektivitas suntikan mereka terhadap varian Omicron baru.

Sementara Inovio Pharmaceuticals Inc mengatakan telah mulai menguji kandidat vaksinnya, INO-4800, untuk mengevaluasi efektivitasnya terhadap varian baru Omicron. Perusahaan memperkirakan pengujian akan memakan waktu sekitar dua minggu.