Perut Belum Terasa Kosong Meski Sudah BAB? Awas Tenesmus

February 15, 2023 | Claudia

Tenesmus Adalah

Tenesmus adalah perasaan tidak mampu mengosongkan usus besar, bahkan ketika tidak ada feses yang tersisa untuk dikeluarkan.

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan tenesmus. Ini termasuk, irritable bowel disease (IBD) atau penyakit radang usus, kanker kolorektal, dan kelainan yang memengaruhi cara otot dalam menggerakkan makanan melalui usus.

Kondisi tenesmus bisa menyakitkan, terutama jika disertai dengan kram atau gejala gangguan pencernaan lainnya. Gejalanya bisa hilang timbul, atau mungkin bertahan dalam jangka panjang.

Tenesmus mengacu pada keinginan yang datang secara terus-menerus dan menyakitkan, untuk mengosongkan usus, meskipun usus besar sebenarnya telah kosong. Ini sering menyebabkan kram, mengejan tanpa disengaja, dan keluarnya sedikit kotoran.

Sensasi tersebut bukanlah suatu kondisi tersendiri, melainkan gejala dari masalah kesehatan lain yang bisa memengaruhi sistem pencernaan. Masalah-masalah ini mungkin termasuk kondisi radang usus atau gangguan motilitas yang dapat memengaruhi pergerakan normal usus.

Penyebab Tenesmus

Jenis pengobatan untuk tenesmus adalah sangat tergantung pada tingkat keparahan tenesmus dan penyebab yang mendasarinya.

Penyakit radang usus

Pengobatan untuk penyakit radang usus atau IBD bertujuan untuk meredakan ketidaknyamanan dan mencegah komplikasi. Obat-obatan dan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi penyakit radang usus.

Gangguan motilitas

Setiap kondisi yang menyebabkan pergerakan makanan atau limbah melalui saluran pencernaan menjadi lebih cepat atau lebih lambat, adalah gangguan motilitas usus. Seseorang dengan gangguan motilitas bisa mengalami diare atau sembelit.

Diare

Jika tenesmus disebabkan oleh diare yang menular, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau antiparasit, tergantung penyebab yang mendasarinya.

Jika diare disebabkan oleh makanan atau jenis obat tertentu, maka dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menghindari hal-hal yang menjadi pemicunya. Contoh bahan yang dapat memicu diare antara lain laktosa, sorbitol, dan kafein.

YesDok Ads

Obat antidiare seperti loperamide (imodium), dapat membantu meredakan gejala.

Sembelit

Jika tenesmus disebabkan oleh konstipasi atau sembelit, obat pencahar dapat membantu feses melewati usus besar dengan lebih mudah. Jika sembelit menyebabkan feses sulit dikeluarkan, ini bisa terjadi penyumbatan. Kondisi ini dikenal sebagai impaksi tinja. Dokter dapat mengeluarkan feses secara manual atau membuangnya menggunakan enema pencahar rektal.

Perubahan pada pola makan dapat membantu mengatasi sembelit dan diare.

Kanker kolorektal

Tenesmus bisa menjadi tanda penyumbatan akibat tumor kanker. Kombinasi operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi, dapat direkomendasikan untuk mengatasi masalah ini, tergantung pada stadium kanker dan kesehatan seseorang yang mengalaminya. Prosedur pengangkatan tumor sering kali dapat meredakan tenesmus.

Gejala tenesmus

Tenesmus rektal yang mengacu pada keinginan untuk buang air besar lebih sering, merupakan suatu gejala tersendiri. Akan tetapi, seseorang mungkin juga akan mengalami gejala lainnya, termasuk:

  • Nyeri atau sakit pada perut
  • Perdarahan di dubur
  • Mual atau muntah
  • Menggigil atau demam

Seseorang dengan tenesmus harus berkonsultasi dengan dokter, ketika merasa sulit atau sakit untuk buang air besar, terutama jika gejalanya berlangsung lebih dari beberapa hari dan terjadi berulang.

Penting juga untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala berikut ini terjadi:

  • Darah dalam tinja
  • Meriang dan demam
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: genmiles.com)

YesDok Ads