Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil

June 28, 2020 | Aqiyu

Kehamilan

Kehamilan membuat segala hal berubah, baik fisik, kebiasaan hingga psikologis wanita. Perubahan psikologis pada ibu hamil disebabkan oleh lonjakan yang terjadi secara normal dan alami. Namun perubahan psikologis ini hanya bersifat sementara dan akan berakhir setelah melahirkan.

Lonjakan hormon selama masa kehamilan adalah hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini dapat membantu perkembangan bayi dalam kandungan Anda. Namun dampaknya pada ibu hamil adalah perubahan mood, sensitivitas meningkat, hingga marah. Adapun perubahan psikologis lainnya yang terjadi pada ibu hamil sebagai berikut:

Trimester 1

Lonjakan hormon progesteron ketika hamil sangat memegaruhi perubahan suasana hati, kewaspadaan bahkan ibu hamil bisa menangis dengan sendirinya tanpa sebab yang jelas. Hal ini sangat umum terjadi pada ibu hamil yang pertama kali mengalami gejala kecemasan ringan. Banyak faktor yang membuat ibu hamil mengalami kecemasan ringan seperti ketakutan akan kehilangan bayi salah satunya.

Trimester 2

Trimester 2 adalah waktu yang paling aman dan nyaman bagi ibu hamil. Karena pada trimester kedua biasanya segala macam keluhan yang terjadi di trimester awal misalnya morning sickness akan hilang. Perubahan psikologis yang terjadi pada trimester ini pun tidak terlalu ekstrem, ibu hamil bisa menjadi pelupa dan menjadi agak kurang teratur dari sebelumnya. Selain itu, perubahan fisik semakin terlihat dan mengubah penampilan ibu hamil, terkadang hal ini membuat ibu hamil tidak percaya diri dan merasa kurang menarik di mata suami.

Trimester 3

Pada trimester terakhir adalah ujung dari perjalanan selama masa kehamilan. Ibu hamil hanya perlu mempersiapkan mental dan diri untuk menyambut si buah hati. Menanti hari persalinan tidak sedikit ibu hamil yang dilanda rasa kegelisahan dan kecemasan terhadap proses persalinan. Memasuki trimester ketiga ini ibu hamil sebaiknya lebih banyak belajar mengenai edukasi persalinan yang benar dan tepat. Selain itu, ibu hamil harus melakukan relaksasi untuk mengurangi perubahan psikologis yang dialaminya.

(Foto:  medlife)

YesDok Ads