Sebelum melakukan tes laboratorium, biasanya diperlukan berbagai syarat, seperti misalnya saat melakukan tes darah. Tes ini dianggap sebagai cara paling akurat untuk mengetahui kondisi tubuh seseorang
"Saat Anda mempersiapkan pemeriksaan kesehatan apa pun, fokus Anda terutama pada silent disease," kata Dr Shashikant Nigam, Konsultan Senior, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Apollo, Ahmedabad.
“Persyaratan untuk setiap tes itu unik dan sepenuhnya tergantung pada jenis tes darah yang dilakukan. Misalnya, untuk menguji glukosa darah dan fungsi hati, sampel harus diberikan dalam keadaan puasa,” ujarnya.
Tapi apakah perlu melakukan puasa sebelum tes darah? Para ahli mengatakan puasa antara 8-12 jam sudah cukup baik. “Untuk Glukosa, puasa 10-12 jam, dan 12-14 jam, untuk profil Lipid (Kolesterol) diperlukan,” kata Dr Nigam.
“Jika ada konsumsi makanan berlemak dalam 8-12 jam sebelumnya, disarankan untuk melakukan tes di hari lain,” sambungnya.
Ketika ada asupan makanan dalam 8-12 jam sebelumnya, ada proses biokimia tertentu yang sedang berlangsung dan menyebabkan interpretasi yang salah dari kadarnya dalam darah.
Trigliserida dan Kolesterol LDL dapat meningkat setelah makan tinggi lemak. Dalam 72 jam pengambilan sampel sebelumnya dan dapat menyebabkan salah interpretasi klinis.
"Selama endoskopi jika pasien tidak berpuasa, mungkin ada partikel makanan yang menghalangi pandangan jelas dari perut dan kerongkongan," jelasnya dan menambahkan bahwa dalam kasus seperti pembacaan yang menyimpang atau salah akan dilaporkan.
Selain itu Anda juga tidak boleh minum teh atau kopi sebelum tes darah. “Makanan yang diambil dengan atau tanpa susu akan mengubah kadar glukosa dan lipid, yang digunakan untuk estimasi, menjadi keruh, dan kita akan mendapatkan laporan yang salah. Oleh karena itu puasa wajib dilakukan ," jelas Dr Nigam.
Sementara untuk konsumsi air masih sangat diperbolehkan. Karena air tidak mengganggu kualitas untuk tes ini.
Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.
