Diet
+1

Perbedaan Protein Hewani dan Protein Nabati

March 10, 2020 | Kaifia

Protein.

Protein adalah bagian penting dari makanan. Makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan dapat memberikan protein, tetapi ada beberapa perbedaan.

Protein ada di seluruh tubuh, mulai dari otot dan organ hingga tulang, kulit, dan rambut. Tubuh tidak menyimpan protein seperti makronutrien lainnya, jadi protein ini harus berasal dari makanan.

Memiliki keseimbangan asam amino yang tepat dapat membangun otot dan membantu tubuh pulih dari olahraga setelah olahraga dengan cepat. Memahami perbedaan antara protein nabati dan hewani adalah penting bagi siapa saja yang ingin memastikan bahwa diet mereka menyehatkan.

Perbedaan protein nabati dan hewani

Salah satu perbedaan utama antara protein nabati dan hewani adalah kandungan asam amino mereka.

Asam amino adalah blok bangunan protein. Ketika tubuh mencerna protein dalam makanan, itu memecahnya menjadi asam amino.

Tubuh mungkin membutuhkan asam amino yang berbeda pada waktu yang berbeda. Banyak orang percaya bahwa makanan harus mengandung sumber protein lengkap, yang mengandung semua sembilan asam amino esensial.

Beberapa produk hewani adalah sumber protein lengkap, seperti:

  • Ikan

  • Berbagai jenis telur

  • Produk susu, seperti keju dan susu

  • Daging merah dari sapi, bison, dan rusa

  • Ayam, kalkun, dan burung puyuh

Sebagian besar protein nabati tidak lengkap, yang berarti mereka kehilangan setidaknya satu dari asam amino esensial.

YesDok Ads

Berikut ini adalah contoh makanan nabati yang kaya protein:

  • Kacang-kacangan

  • Kacang polong

  • Buah-buahan tertentu, seperti alpukat

  • Kedelai

  • Nasi

Protein mana yang lebih baik?

Ketika memilih antara sumber protein nabati dan hewani, penting untuk memperhitungkan nutrisi lain yang disediakan makanan.

Sumber protein hewani tertentu dapat mengandung kadar tinggi zat besi dan vitamin B-12, sementara beberapa makanan nabati kekurangan nutrisi ini.

Hasil meta-analisis 2016 menunjukkan bahwa makan lebih banyak protein hewani, terutama yang berasal dari daging merah olahan, dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Namun, para peneliti mencatat bahwa mereka hanya menemukan hubungan antara protein hewani dan penyakit kardiovaskular pada orang dengan setidaknya satu faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti merokok, konsumsi alkohol berat, atau kelebihan berat badan atau obesitas.

Hasilnya juga menunjukkan bahwa makan lebih banyak protein nabati dapat membantu mengurangi risiko ini dan lainnya.

Secara umum, cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan makanan Anda dalah makan berbagai macam makanan dengan seimbang.

(Foto: washingtonpost.com)

YesDok Ads