Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli, Ibu Hamil Wajib Tahu!

March 15, 2020 | Aqiyu

Kehamilan

Menjelang waktu persalinan ibu hamil akan lebih sering mengalami kontraksi. Kontraksi merupakan keadaan dimana perut terasa kencang dan menandakan si kecil akan segera lahir. Namun, kontraksi yang terjadi bisa saja bukan kontraksi yang sesungguhnya untuk melahirkan.

Ibu hamil bisa saja merasakan kontraksi palsu atau disebut dengan Braxton Hicks. Kontraksi palsu juga biasa terjadi saat kehamilan memasuki trimester ketiga atau akhir. Kontraksi palsu yang terjadi sebenarnya sebagai tanda bahwa tubuh Anda sedang berlatih atau mempersiapkan diri menghadapi persalinan nanti.

Terkadang kontraksi palsu tidak dirasakan okeh ibu hamil. Tapi ada pula ibu hamil yang merasakan kontraksi palsu dan memicu rasa nyeri dibagian perut. Untuk itu, ibu hamil wajib mengetahui perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli selama masa kehamilan. Berikut perbedaannya:

Kontraksi Palsu:

YesDok Ads

  • Saat kontraksi palsu berlangsung perut terasa kencang.
  • Kontraksi palsu terasa tidak terlalu sakit.
  • Interval waktunya tidak beraturan dan tidak berdekatan.
  • Kontraksi palsu bisa berhenti saat ibu hamil melakukan aktivitas dan berganti posisi.
  • Durasi kontraksi tidak lama.
  • Kontraksi palsu yang terjadi tidak semakin kuat seiring berjalannya waktu.
  • Kontraksi palsu terasa dibagian perut atau panggul.

Kontraksi Asli:

  • Interval waktu kontraksi teratur misalnya lima menit sekali.
  • Interval waktunya semakin lama semakin pendek.
  •  Lama durasi kontraksinya terjadi sekitar 30-70 detik dan bisa semakin lama seiring berjalannya waktu.
  •  Kontraksi tidak berhenti meski telah mengubah posisi atau istirahat.
  • Kontraksi semakin kuat seiring waktu berlalu.
  • Kontraksi terasa mulai dari bagian punggung lalu menjalar ke perut bagian depa atau sebaliknya.

Meski ada perbedaan antara kontraksi asli dan kontraksi palsu, terkadang ibu hamil sulit mengetahui dengan pasti kontraksi apa yang sebenarnya dirasakan. Bila kontraksi terjadi saat usia kandungan Anda masih menginjak 36 minggu, maka segeralah periksakan kondisi tersebut. Apalagi jika kontraksi yang terjadi disertai dengan pendarahan vagina dan ketuban pecah, bisa jadi gejala tersebut tanda bahwa Anda akan melahirkan. 

(Foto: medicalxpress)

YesDok Ads