Penyintas COVID-19 Ditemukan Kerap Alami Masalah Kognitif

October 27, 2021 | Helmi

covid cognitive

Banyak penyintas COVID-19 yang melaporkan mengalami efek samping kognitif, termasuk kabut otak, serta masalah dengan memori dan perhatian.

Sebuah studi baru yang diterbitkan di JAMA Friday menemukan bahwa 24 persen peserta yang pulih dari COVID-19 mengalami kesulitan dengan pengkodean memori, 23 persen mengalami kesulitan mengingat memori, dan 18 persen mengalami kesulitan dalam memproses informasi.

Pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 atau dirawat di ruang gawat darurat lebih mungkin mengembangkan efek kognitif dibandingkan dengan orang yang didiagnosis dengan COVID-19 yang dirawat di ruang rawat jalan.

Mereka yang dirawat di rumah sakit 2,8 kali lebih mungkin mengalami kesulitan memperhatikan dibandingkan dengan pasien rawat jalan.

Para peneliti juga mencatat bahwa penelitian sebelumnya menemukan orang dewasa yang lebih tua lebih rentan terhadap gangguan kognitif setelah sakit kritis dengan COVID-19.

YesDok Ads

Menurut Dr. F. Perry Wilson, seorang dokter dan peneliti Yale Medicine di Yale School of Medicine, banyak penelitian menunjukkan ada hubungan antara COVID-19 dan defisit neurologis jangka panjang, tetapi para ilmuwan masih mempelajari mengapa ini terjadi. 

Ada beberapa teori yang sedang diselidiki, kata Wilson. Salah satunya adalah peradangan luas yang disebabkan COVID-19 di otak dan tubuh, yang lain adalah infeksi sel endotel otak, dan yang ketiga adalah bahwa COVID-19 menyebabkan pembekuan darah kecil yang dapat merusak pembuluh darah kecil di otak.

“Meskipun mekanisme pastinya belum dijelaskan, tampaknya COVID-19 memberikan efeknya melalui virus SARS-CoV-2 itu sendiri serta peradangan yang disebabkan oleh infeksi di dalam tubuh,” ujar Dr. Liron Sinvani, seorang ahli geriatri rumah sakit. di Institut Feinstein untuk Penelitian Medis di Manhasset, New York.

Meskipun hubungan antara COVID-19 dan gangguan kognitif sudah sering terjadi, para ilmuwan masih mempelajari mengapa gangguan jangka panjang terjadi pada beberapa pasien.

YesDok Ads