Masalah kulit sangat beragam. Salah satunya adalah mata ikan atau clavus. Banyak yang beranggapan bahwa mata ikan sama dengan kapalan. Mata ikan dan kapalan adalah penyakit kulit yang berbeda. Mata ikan bisa muncul dimana saja, bukan hanya pada telapak kaki tetapi juga di telapak tangan, jari dan wajah.

Pada umumnya, benjolan akibat mata ikan berukuran kecil dan bagian tengahnya bertekstur lunak atau keras. Bila disentuh, bagian mata ikan tersebut terasa nyeri dan dikelilingi oleh kulit yang meradang. Sedangkan kapalan jarang sekali terasa sakit dan biasanya berukurang lebih besar. Ditambah lagi, penyakit mata ikan ini bersifat menular.

Cara penularannya melalui sentuhan langsung dengan kulit atau bagian tubuh yang sedang terinfeksi. Serta menyentuh barang yang telah bersentuhan dengan orang yang terinfeksi.

Penyebab terjadinya mata ikan adalah tekanan dan gesekan berulang kali di kulit. Sebenarnya, mata ikan timbul sebagai reaksi alami tubuh untuk melindungi kulit agar tidak terluka dan mengalami kerusakan lainnya kaibat gesekan dan tekanan tersebut. Untuk menghindari terjadinya mata ikan pada kulit, usahakan berjalan kaki menggunakan alas, atasi masalah kaki pecah-pecah, jangan menggunakan sepatu yang kekecilan atau kebesaran dan hindari tidak menggunakan kaus kaki.

Selain penyebab diatas, ada beberapa faktor lain yang berisiko tinggi mengalami mata ikan. Seperti memiliki kelainan bentuk jari, kelainan bentuk tangan dan kaki, obesitas, kalainan keneljar keringat dan bekas luka atau kutil. Meski dapat terjadi pada  semua usia, biasnaya mata ikan lebih sering dialami oleh para wanita diatas 65 tahun dibanding pria.

Mata ikan sendiri dibagi menjadi dua jenis yakni heloma durums dan heloma olles. Heloma durums adalah jenis mata ikan yang paling sering dialami oleh banyak orang. Sedangkan heloma molles terjadi ketika ujung tulang kaki Anda yang terlalu lebar sehingga memicu gesekan diantara jari kaki.

(Foto: freepik)