Pentingnya penggunaan sabuk pengaman

May 05, 2019 | Iman

Menurut sebuah penelitian baru, memakai sabuk pengaman ketika berada dalam mobil dapat mengurangi risiko terhadap kerusakan hati yang mengancam jiwa hingga lebih dari 20 persen. 

Penelitian tersebut menemukan bahwa di antara orang-orang yang terlibat dalam kecelakaan mobil, pemakai sabuk pengaman 21 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menderita luka hati yang parah, yang meningkat menjadi 26 persen ketika dikombinasikan dengan kantung udara yang terdapat dalam mobil. 

Para peneliti juga menambahkan Hati adalah salah satu organ yang paling sering mengalami luka dengan kerusakan parah selama terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor juga mobil dan menewaskan sekitar 15 persen pasien kecelakaan. 

Penulis utama dari NYU Langone Hospital-Brooklyn, Amerika, Audrey Renson mengatakan telah diketahui bahwa penggunaan sabuk pengaman dapat mengurangi angka kematian menjadi lebih rendah saat kecelakaan mobil. 

"Meskipun beberapa orang mungkin tahu akan hal ini, namun masih ada beberapa orang yang memiliki pandangan bahwa selama ada kantong udara dalam mobil anda tidak harus mengenakan sabuk pengaman, padahal memakai sabuk pengaman sangatlah penting. Kecelakaan kendaraan bermotor dan mobil membuat pasien di ruang gawat darurat semakin banyak dan menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahun di Amerika,” papar Audrey seperti dilansir laman Dailymail.

YesDok Ads

Ketua American College of Surgeons Committee on Trauma, Dr Eileen Metzger Bulger yang tidak terlibat dalam penelitian itu, mengatakan bahwa hati dan limpa adalah organ yang paling sering terluka setelah kecelakaan kendaraan bermotor maupun mobil. 

“Keduanya dapat menyebabkan perdarahan hebat, tetapi limpa dapat diangkat jika diperlukan selama operasi, yang mengontrol pendarahan. Bagaimanapun Hati sangatlah penting untuk kehidupan,” terang dr Eileen.

Berbicara tentang dampak kerusakan hati, salah satu penulis studi Dr Marc Bjurlin, mengatakan Trauma dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi serius selama periode di sekitar trauma, termasuk kebocoran empedu atau obstruksi aliran empedu, pembentukan abses, perdarahan tanpa kemampuan menggumpalkan darah dengan tepat dan ketidakmampuan untuk menyaring metabolit yang menghasilkan ikterus. 

“Mengandalkan kantung udara atau airbag saja tidak cukup untuk mencegah cedera parah pada hati,” imbuh dr Marc. 

(Foto : morrisbart.com)

YesDok Ads