Penerapan social distancing dan mengurangi aktivitas di luar rumah disebut menjadi cara efektif untuk menekan angka penyebaran virus corona. Meski demikian, sedikit banyak ini dapat berdampak pada kesehatan mental, tak terkecuali dengan anak-anak.
Sayangnya, kebanyakan orang tua tidak memperhitungkan hal ini, meskipun mungkin saja ada tanda-tanda yang jelas terlihat.
“Pada saat stres dan rutinitas terganggu, adalah normal bagi orang-orang dari segala usia untuk mengalami tanda-tanda stres. Untuk anak-anak kecil, ini mungkin termasuk peningkatan tangisan, mimpi buruk atau amarah. Anda juga dapat melihat anak-anak kembali ke perilaku yang sebelumnya 'tumbuh', seperti mengisap jempol atau mengompol,” ujar Dr. Tali Raviv, associate director Centre for Childhood Resilience di Ann & Robert H. Lurie Children's Hospital Chicago.
Namun, untuk remaja dan anak-anak yang lebih besar, stres dapat dilihat dalam perubahan fisiologis seperti berkurangnya energi, nafsu makan, dan pola tidur yang terganggu. Ini juga bisa mengakibatkan sakit kepala atau sakit perut, atau bahkan perubahan berpikir seperti gangguan, pelupa dan tidak menjadi perhatian atau waspada.
Remaja, di sisi lain, mungkin menjadi menarik diri atau lebih terisolasi secara sosial, seringkali khawatir tentang kesehatan mereka dan masa depan mereka.
Menurut Dr. Raviv, sementara semua anak terikat untuk menunjukkan tanda-tanda stres karena situasi pandemi, juga disarankan bahwa orang tua yang memiliki anak dengan kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya harus memantau anak mereka dengan lebih baik, serta mencatat setiap peningkatan gejala dan seperti itu.
Dr Raviv juga mengatakan bahwa sebagian besar pemuda saat ini akan menjadi lebih tegar dalam menghadapi trauma yang parah dan tahan lama.
Namun, untuk anak-anak yang lebih kecil mungkin mengalami beberapa efek kesehatan mental yang lebih lama, yang menjadi lebih mungkin jika mereka mengalami sesuatu yang secara langsung mengancam keselamatan mereka sendiri di beberapa titik, jadi yang terbaik adalah memantau mereka setiap saat.
(Foto: Melbourne Child)
