Pentingnya Asupan Mikronutrien pada Ibu Hamil

August 10, 2020 | Iman

Makanan mengandung Omega 3

Seorang ibu hamil harus berjuang menjaga asupan nutrisinya agar pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan janinnya optimal. Idealnya, berat badan bayi saat dilahirkan adalah tidak kurang dari 2500 gram. 

Oleh karena itu sangat penting untuk para ibu hamil dan menyusui untuk memperhatikan asupan nutrisi. Nutrisi pada umumnya mengandung komponen makro dan mikronutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. 

Para ibu khususnya di Indonesia sendiri tidak mendapatkan asupan multi-mikronutrien yang mencukupi untuk kebutuhan dirinya dan janin atau bayinya. Padahal, kebutuhan mikronutrien para ibu sewaktu hamil dan menyusui justru meningkat, terutama pada trimester terakhir kehamilan. 

Peningkatan kualitas gizi di masa kehamilan dan menyusui memberikan dampak penting pada perkembangan anak dan kesehatan ibu di masa depan. 

Pemberian tambahan asupan mikronutrien asam folat, zat besi, yodium, kalsium, dan omega-3 pada masa kehamilan dan menyusui merupakan salah satu kunci utama yang mudah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dan meningkatkan performa anak di sekolah. 

Sementara itu, 70% total kalori yang dikonsumsi oleh ibu hamil di Indonesia adalah karbohidrat, sedangkan kebutuhan mikronutrien kebanyakan tidak tercukupi. 

YesDok Ads

Ibu hamil dan menyusui juga perlu diedukasi atas pentingnya nilai-nilai gizi demi kesehatan janin dan bayinya. Mereka juga harus menyadari bahwa kekurangan mikronutrien tidak hanya berdampak pada janin sewaktu hamil, melainkan juga sepanjang hidupnya.

Ibu hamil dan menyusui juga dianjurkan untuk memperkaya jenis buah dan sayur segar yang dikonsumsi, agar asupan mikronutrien-nya bertambah.

Mikronutrien yang umumnya dianjurkan oleh dokter dan para ahli adalah:

  • Asam folat: untuk perkembangan otak dan mencegah neural tube defect (NTD), mengurangi resiko prematur, dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
  • Zat besi: untuk kebutuhan memproduksi darah dan sirkulasi oksigen di berbagai organ dan jaringan, serta percepatan pertumbuhan bayi. 
  • Yodium: untuk fungsi kelenjar tiroid, perkembangan visual, motor skills, pendengaran dan perkembangan kognitif anak.
  • Kalsium: untuk pertumbuhan tulang dan gigi bagi janin, mengurangi resiko pre-eclampsia.
  • Omega-3, terutama DHA12 untuk perkembangan neurodevelopment, khususnya mata dan otak.

 

(Foto : Pixabay)

YesDok Ads