Penjelasan Para Ahli Tentang Video Game yang Bisa Pengaruhi Otak

May 04, 2019 | Helmi

Anda mungkin ingat kontroversi yang mencuat kala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa kecanduan video game sebagai salah satu kondisi kesehatan mental. Sementara beberapa ahli mendukung klasifikasi, yang lain menyatakan skeptis.

Ini mungkin mengejutkan bagi mereka yang tidak dapat melihat video game sebagai sesuatu di luar hobi yang tidak berbahaya. Selama bertahun-tahun, para peneliti telah meneliti efek permainan, mencoba mencari tahu kapan itu dapat melewati batas dari hasrat menjadi kecanduan.

Pertama, gender mungkin menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan - Dr. Yawen Sun, ahli radiologi diagnostik di Rumah Sakit Ren Ji di Shanghai, mencatat peran kontrol impuls, yang diperlukan untuk menahan godaan.

"Pria telah menunjukkan tingkat kontrol impuls yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita, dan kontrol impuls mereka juga meningkat lebih bertahap," katanya, ia menambahkan "pria muda mungkin cenderung untuk bereksperimen dengan penggunaan Internet patologis lebih dari rekan wanita mereka.”

Satu studi dari California State University meneliti bahwa kelompok usia yang lebih muda jauh lebih sensitif. Praktek ini, jika dibiarkan tidak terkendali, dapat menyebabkan perubahan pada otak yang membuat mereka rentan terhadap kecanduan lainnya di kemudian hari, menurut temuan tersebut.

YesDok Ads

Psikolog lain, seperti Dr. Michael Fraser dari New York, percaya siswa sekolah menengah yang menderita kecemasan, depresi, dan gangguan belajar memiliki risiko yang tinggi. Inilah sebabnya mengapa beberapa ahli cenderung mengklasifikasikan game yang berlebihan sebagai mekanisme koping untuk kesehatan mental yang mendasarinya, bukan gangguan dengan sendirinya.

Tahun ini, para peneliti Jerman melakukan percobaan dan tidak menemukan hubungan antara video game kekerasan dan agresi jangka panjang, menunjukkan pengaruhnya sangat kecil sehingga mungkin juga tidak ada. Namun debat ini belum menunjukkan tanda-tanda selesai.

Ahli lainnya juga menyoroti bahwa video game juga dapat memiliki efek positif pada otak. Berdasarkan literatur, Anda hanya perlu khawatir tentang efek negatif ketika rentan terhadap game yang berlebihan, menurut Mark Griffiths, profesor di Nottingham Trent University, Inggris.

Misalnya, game seperti Angry Birds, dalam jumlah sedang, dapat meningkatkan relaksasi, meningkatkan mood, dan mengurangi kecemasan. Permainan penembak, petualangan, dan berbasis strategi dapat membantu meningkatkan waktu reaksi, kesadaran spasial, memori, penalaran, dan keterampilan lainnya. Tentu saja, permainan juga dapat memberikan media yang menarik bagi guru dan siswa untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Baru-baru ini, sebuah penelitian mengungkapkan bagaimana permainan "Crystals of Kaydor," dapat membantu anak-anak menjadi lebih berempati. Tim peneliti dari University of Wisconsin-Madison juga berharap untuk mengeksplorasi apakah permainan itu dapat membantu mereka yang memiliki spektrum autisme.

YesDok Ads