Pengujian Tes Covid 19 Menggunakan Air Liur Tunjukkan Hasil Menjanjikan

January 27, 2021 | Helmi

saliva tes

Salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang terpapar Covid 19 adalah dengan melakukan serangkaian tes. Seperti rapid test dan swab test.

Saat ini diagnosis Covid 19 dibuat melalui swab nasofaring, Real Time reverse transcription Polymerase Chain Reaction (rRT-PCR) dari spesimen pernapasan merupakan tes standar terbaik untuk mendeteksi infeksi SARS-CoV-2.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Lorenzo Azzia dari Unit of Oral Medicine and Pathology, ASST dei Sette Laghi, Department of Medicine and Surgery, University of Insubria, Varese, Italy menunjukkan bahwa pemeriksaan dari saliva atau air liur dapat digunakan sebagai diagnostik Covid-19.

Hasil studi ini dipublikasikan secara online dalam Journal of Infection baru-baru ini. Penggunaan air liur sebagai sampel diagnostik memiliki beberapa keuntungan, karena air liur dapat dengan mudah disediakan oleh pasien, tidak memerlukan tim medis khusus untuk mengumpulkannya.

Selain itu, prosedur pengambilan saliva untuk tes jauh lebih nyaman apabila dibandingkan dengan prosedur swab nasofaring atau dahak.

YesDok Ads

Dalam penelitiannya, Dr. Lorenzo Azzia menganalisis sampel saliva pasien Covid-19 dan membandingkan hasilnya dengan data klinis dan laboratorium mereka. Sampel saliva dari 25 pasien Covid-19 dianalisis dengan rRT-PCR. Data berikut dikumpulkan: usia, jenis kelamin, komorbiditas, obat-obatan.

Nilai laktat dehidrogenase (LDH) dan protein C reaktif ultrasensitif (usRCP) didaftarkan pada hari yang sama ketika swab saliva dikumpulkan. Prevalensi kepositifan dalam air liur dan hubungan antara data klinis dan "the cycle threshold" sebagai indikator viral load semikuantitatif dipertimbangkan.

Dua puluh lima subjek dilibatkan dalam penelitian ini, 17 pria dan 8 wanita. Usia rata-rata adalah 61,5 +/- 11,2 tahun. Gangguan kardiovaskular dan / atau dismetabolik diamati pada 65,22% kasus.

Semua sampel diuji positif untuk keberadaan SARS-CoV-2, sementara ada hubungan terbalik antara nilai LDH dan Ct. Dua pasien menunjukkan hasil saliva positif pada hari yang sama ketika apusan faring atau pernapasan menunjukkan konversi.

Dari studi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa saliva merupakan alat yang bisa diandalkan untuk mendeteksi SARS-CoV-2. Peran saliva dalam diagnosis Covid-19 tidak dapat terbatas pada deteksi kualitatif virus, tetapi juga dapat memberikan informasi tentang evolusi klinis penyakit.

YesDok Ads