Sembelit adalah keluhan yang relatif umum pada penderita diabetes. Diabetes dapat menyebabkan konstipasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Diabetes dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dan menyebabkan kerusakan saraf yang dapat menyebabkan konstipasi. Dalam beberapa kasus, diet atau pengobatan seseorang juga dapat menyebabkan konstipasi.
Gejala konstipasi bisa menjadi ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas keseharian Anda.
Gejala
Penderita diabetes yang kerap mengalami konstipasi atau sembelit cenderung mengalami diare.
Gejala umum sembelit meliputi:
-
Tinja keras
-
Kesulitan buang air besar
-
Kembung
-
Buang air besar yang jarang
Dalam sebuah artikel tahun 2017 menjelaskan hubungan antara diabetes dan konstipasi, yang dimana beberapa studi menunjukkan bahwa 60% penderita diabetes menderita sembelit.
Para penulis menyimpulkan bahwa orang yang hidup dengan diabetes tipe 1 atau 2 memiliki risiko lebih tinggi daripada populasi umum yang mengalami sembelit kronis.
Pengobatan rumahan
Penderita diabetes yang kerap mengalami konstipasi dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi sembelit di rumah.
Ini termasuk:
-
Minum lebih banyak air
-
Makan lebih banyak serat
-
Olahraga
Jika langkah-langkah dilakukan secara bertahap-tahap, ini bisa mengatasi sembelit serta membantu seseorang lancar buang air besar.
Penting bagi penderita diabetes untuk mengelola kadar gula darah mereka. Apabila penderita diabetes bisa mengendalikan gula darah mereka, risiko untuk terkena konstipasi cenderung rendah.
(Foto: indianaexpress.com)