Peneliti Temukan Tekanan Darah Tinggi Tingkatkan Risiko Terjadinya Epilepsi

November 26, 2021 | Helmi

tekanan darah tinggi

Epilepsi adalah kondisi neurologis ketiga yang paling umum yang mempengaruhi orang tua setelah stroke dan demensia.

Penelitian menunjukkan bahwa epilepsi telah menjadi lebih luas dalam 2 dekade terakhir. 

Jumlah orang dengan kondisi tersebut mungkin akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi yang menua, dan epilepsi kemungkinan akan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.

Meskipun demikian, penyebab epilepsi pada 32-48% kasus masih belum jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko vaskular dapat meningkatkan risiko epilepsi. 

Penelitian lain menunjukkan bahwa faktor risiko vaskular mungkin terlibat dalam epilepsi, dimulai pada usia 30-an seseorang.

Baru-baru ini, para peneliti yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran Universitas Boston di Amerika Serikat melakukan penelitian yang menyelidiki hubungan antara faktor risiko vaskular dan timbulnya epilepsi.

Mereka menemukan bahwa hipertensi memiliki hubungan dengan risiko hampir 2 kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan epilepsi. Risiko ini bahkan lebih tinggi bagi mereka yang tidak menggunakan obat untuk mengatur tekanan darah mereka.

YesDok Ads

Para peneliti menggunakan data dari Framingham Heart Study (FHS), sebuah studi berbasis komunitas yang sedang berlangsung yang dimulai pada tahun 1948. 

Secara keseluruhan, para peneliti menggunakan data dari 2.986 orang yang menghadiri pemeriksaan kelima mereka antara tahun 1991 dan 1995, berusia minimal 45 tahun selama periode tersebut, dan yang catatan kesehatannya berisi data tentang faktor risiko vaskular.

Faktor risiko vaskular yang dikumpulkan termasuk tekanan darah sistolik dan diastolik. Para peneliti mengkarakterisasi tekanan darah tinggi sebagai tekanan darah sistolik 140 milimeter merkuri (mmHg) ke atas, dan tekanan darah diastolik 90 mmHg ke atas, serta penggunaan obat antihipertensi.

Para peneliti menemukan bahwa hipertensi memiliki kaitan dengan risiko epilepsi hampir 2 kali lipat lebih tinggi. Namun, faktor risiko lain tidak memiliki hubungan dengan epilepsi.

Setelah mengecualikan orang yang memakai obat antihipertensi, para peneliti mencatat bahwa tekanan darah tinggi memiliki hubungan dengan risiko tinggi 2,44 kali lipat terkena epilepsi.

Mereka juga menemukan bahwa setiap 10 mmHg perubahan tekanan darah sistolik dikaitkan dengan risiko 17% lebih tinggi terkena epilepsi.

YesDok Ads