Peneliti Temukan Kandungan Kokain dan Ketamine dalam Udang

May 04, 2019 | Helmi

Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan memperoleh penemuan yang mengejutkan. Mereka menemukan kandungan berbagai bahan kimia, seperti kokain dan ketamin pada udang di Inggris. Meskipun kadarnya tidak banyak memengaruhi manusia dalam sekali makan, namun belum diketahui efek jangka panjangnya.

Dalam studi tersebut, para peneliti dari King's College London mencari tahu seberapa banyak pestisida, obat-obatan, dan obat-obatan rekreasi yang berakhir di saluran air dan mencemari satwa liar di sana.

Mereka mengumpulkan sampel pulpa udang air tawar Gammarus dari lokasi di seluruh wilayah Suffolk untuk dianalisis. Semua sampel mengandung sejumlah kecil kokain, dengan lidokain, alprazolam (Xanax), dan ketamin muncul di sebagian besar lainnya juga.

"Apakah ditemukannya kokain pada hewan air merupakan masalah bagi wilayah Suffolk, atau lebih luasnya kejadian di Inggris dan di luar negeri, masih memerlukan penelitian lebih lanjut," salah satu rekan penulis penelitian, profesor Nic Bury dari University of Suffolk

Polusi dalam makanan laut air tawar bukanlah hal yang baru, tetapi sampai sekarang, sebagian besar penelitian telah berfokus pada hal-hal seperti pestisida, logam, dan plastik. Bagi manusia, kekhawatiran sebagian besar berfokus pada bagaimana penumpukan polusi mempengaruhi tubuh seiring berjalannya waktu.

Peneliti King's College mengatakan penemuan obat rekreasional ini memerlukan fokus yang lebih mendalam pada penelitian di masa depan.

“Kesehatan lingkungan telah menarik banyak perhatian dari masyarakat karena tantangan yang terkait dengan perubahan iklim dan polusi mikroplastik. Namun, dampak dari polusi kimia 'yang tak terlihat' (seperti obat-obatan) pada kesehatan satwa liar perlu dilihat lebih fokus," pungkas Bury.

Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan memperoleh penemuan yang mengejutkan. Mereka menemukan kandungan berbagai bahan kimia, seperti kokain dan ketamin pada udang di Inggris. Meskipun kadarnya tidak begitu akan mempengaruhi manusia dalam sekali makan, namun belum diketahui efek jangka panjangnya.

YesDok Ads

Dalam studi tersebut, para peneliti dari King's College London mencari tahu seberapa banyak pestisida, obat-obatan, dan obat-obatan rekreasi yang berakhir di saluran air dan mencemari satwa liar di sana.

Mereka mengumpulkan sampel pulpa udang air tawar Gammarus dari lokasi di seluruh wilayah Suffolk untuk dianalisis. Semua sampel mengandung sejumlah kecil kokain, dengan lidokain, alprazolam (Xanax), dan ketamin muncul di sebagian besar lainnya juga.

"Apakah ditemukannya kokain pada hewan air merupakan masalah bagi wilayah Suffolk, atau lebih luasnya kejadian di Inggris dan di luar negeri, masih memerlukan penelitian lebih lanjut," salah satu rekan penulis penelitian, profesor Nic Bury dari University of Suffolk

Polusi dalam makanan laut air tawar bukanlah hal yang baru, tetapi sampai sekarang, sebagian besar penelitian telah berfokus pada hal-hal seperti pestisida, logam, dan plastik. Bagi manusia, kekhawatiran sebagian besar berfokus pada bagaimana penumpukan polusi mempengaruhi tubuh seiring berjalannya waktu.

Peneliti King's College mengatakan penemuan obat rekreasional ini memerlukan fokus yang lebih mendalam pada penelitian di masa depan.

“Kesehatan lingkungan telah menarik banyak perhatian dari masyarakat karena tantangan yang terkait dengan perubahan iklim dan polusi mikroplastik. Namun, dampak dari polusi kimia 'yang tak terlihat' (seperti obat-obatan) pada kesehatan satwa liar perlu dilihat lebih fokus," pungkas Bury.

 Foto:WebMD

YesDok Ads