Peneliti Temukan Berapa Lama Virus Corona Bisa Menempel di Benda Mati

February 20, 2020 | Helmi

Virus corona

Virus corona menjadi sebuah fenomena. Kehadirannya begitu ditakuti, karena sudah menelan nyawa ratusan jiwa dan menjangkiti ribuan lainnya. Tak heran jika banyak yang berusaha meneliti virus tersebut untuk mencari cara penyembuhannya. 

Sebuah studi baru melihat bahwa coronavirus baru atau 2019-nCoV (secara resmi dinamai COVID-19) dapat dengan mudah bertahan hidup pada benda mati selama durasi sekitar satu minggu.

Virus corona disebut berasal dari pasar yang berada di kota Wuhan di China. Namun, masih banyak yang tidak diketahui tentang virus tersebut.

Faktanya, selain fakta bahwa itu berasal dari hewan dan berbagai cara orang dapat terinfeksi, tidak banyak yang mengerti virus tersebut. Itulah sebabnya para peneliti tertarik mencari virus serupa seperti SARS dan MERS untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai virus corona.

"Saat ini tidak jelas apakah seseorang bisa mendapatkan 2019-nCoV dengan menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri," menurut United States Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Namun, sebuah tinjauan yang mencakup 22 studi tentang virus manusia dan hewan dalam keluarga ini menemukan bahwa patogen manusia dapat bertahan hidup di permukaan dan tetap menular pada suhu kamar hingga sembilan hari.

"Suhu rendah dan kelembaban udara tinggi semakin meningkatkan umur mereka (virus)," kata Günter Kampf, dokter di Rumah Sakit Universitas Greifswald.

"Coronavirus yang berbeda dianalisis, dan hasilnya semua sama," tambah Eike Steinmann, ahli virologi dari Leibniz University Hanover.

Namun, tidak ada virus yang diteliti adalah COVID-19 karena masih banyak yang tidak diketahui tentang hal itu. Karena itu, para peneliti merekomendasikan untuk selalu sering mencuci tangan, serta memastikan area publik sering didesinfeksi.

Kebanyakan virus corona memang menyebar dengan cara yang sama dengan virus flu lainnya. Penyebarannya melalui orang yang terinfeksi batuk dan bersin, dengan menyentuh wajah atau tangan orang yang terinfeksi, atau dengan menyentuh benda seperti gagang pintu yang sebelumnya disentuh oleh orang yang terinfeksi.

WHO menyarankan manusia untuk menghindari kontak “tanpa perlindungan” dengan hewan, memasak daging dan telur yang seksama, dan menghindari kontak dengan siapa pun dengan gejala pilek atau flu.

(Foto: Foreign Policy)

YesDok Ads