Penderita Jantung Disarankan Ahli untuk Rutin Konsumsi Ikan

March 18, 2021 | Helmi

ikan

Para peneliti di McMaster University, Hamilton, Ontario, Kanada, menyarankan untuk menambahkan lebih banyak ikan ke dalam makanan untuk para penderita masalah jantung.

Secara khusus, menambahkan setidaknya dua porsi ikan berminyak per minggu bisa bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Tingkat konsumsi ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular utama dan kematian.

Dalam studi tersebut, tim peneliti melakukan analisis terhadap empat studi besar, yang melibatkan 191.558 peserta dari 58 negara.

Apa yang ditemukan dalam analisis data mereka adalah bahwa pada orang dengan penyakit kardiovaskular, mereka yang makan setidaknya 175 gram (sekitar dua porsi) ikan per minggu memiliki risiko kematian yang lebih rendah dan penyakit kardiovaskular utama.

Namun, di antara orang yang tidak memiliki penyakit kardiovaskular, konsumsi ikan tampaknya tidak memberikan manfaat apa pun.

Selain itu, jenis ikan yang paling banyak mendapat manfaat adalah yang mengandung asam lemak omega-3 dalam jumlah yang lebih banyak.

YesDok Ads

Menurut Jerlyn Jones, MS, MPA, RDN, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, asam lemak omega-3 adalah jenis lemak tak jenuh.

Asam lemak omega-3 termasuk EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic).

“Asam lemak omega-3 dapat mengurangi peradangan di seluruh tubuh, oleh karena itu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular pada orang yang berisiko tinggi,” jelas Jones.

Menurut penulis utama Andrew Mente, profesor asosiasi metode penelitian, bukti, dan dampak di McMaster, dan peneliti utama di Population Health Research Institute, makan ikan dapat memberikan "manfaat perlindungan yang signifikan."

Mente merasa studi tersebut akan berdampak penting pada pedoman konsumsi ikan, terutama varietas berminyak yang kaya asam lemak omega-3.

“Mulailah dengan memilih ikan kaya omega bersama dengan asam lemak omega-3 nabati sebagai bagian dari pola makan sehat untuk menurunkan risiko kardiovaskular selama pandemi dan seterusnya,” pungkasnya.

(Foto: Freepik)

YesDok Ads