Stroke adalah kondisi yang terjadi akibat pasokan darah ke otak berkurang karena adanya penyumbatan. Gejala stroke bisa berupa kesulitan berjalan, kelumpuhan dan timbulnya mati rasa pada wajah, lengan dan kaki.

Beberapa kasus mengenai pemulihan stroke bisa berbeda-beda. Kemungkinan kondisi yang dimana penyumbatannya termasuk ringan. Sebagian besar penderita stroke dapat pulih secara total.

Pemulihan merupakan proses yang panjang dan menantang, serta efeknya bisa berbeda-beda bagi setiap orang.

Salah satu efek yang memengaruhi penderita stroke selama pemulihan yaitu kemampuan berkomunikasi. 

Komunikasi bisa menjadi tantangan yang berat bagi mereka dengan anggota keluarga atau teman. Mungkin sulit untuk memahami orang lain saat mereka berbicara atau memberi isyarat kepada mereka.

Rehabilitasi pasca stroke membantu seseorang untuk memperoleh kembali kemampuan dan keterampilan bicara mereka. 

Seorang ahli patologi dapat membantu penderita stroke dalam proses pemulihannya.

Bagaimana stroke dapat berpengaruh pada cara berkomunikasi?

Perubahan kemampuan komunikasi verbal ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan bertahap, serta kerusakan yang disebabkan oleh penyumbatannya dapat menyebabkan dampak yang besar pada kesehatan fisik dan kesehatan mental.

Berikut adalah beberapa kondisi medis yang dipengaruhi oleh stroke terhadap komunikasi:

Afasia

Kondisi ini terjadi pada sebagian penderita stroke dalam masa pemulihannya. Gejalanya bisa termasuk kesulitan berbicara, menulis dan memahami orang lain ketika mereka berbicara. 

Disartria

Penderita disartria sulit dalam menemukan kata-kata tetapi tidak bisa berbentuk akibat kelemahan otot. Sebagai akibatnya, kata-kata mungkin keluar tidak jelas.

Disfonia

Kondisi ini timbul akibat kelemahan dan kelumpuhan pada otot di dalam pita suara. Suara bisa terdengar serak.

Pemulihan

Terapi wicara memainkan peran penting dalam rehabilitasi pasca stroke. 

Pemulihan dari stroke bisa memakan waktu yang berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Terapi wicara membantu mengajar dan mempraktikkan kegiatan termasuk mengulangi kata-kata, membaca serta menulis.

Perubahan gaya hidup juga membantu mengendalikan seseorang dalam pemulihan stroke.