Panic Buying di Tengah Wabah Corona, Ini Penjelasan Sains

March 26, 2020 | Helmi

Panic buying

Salah satu masalah yang dihadapi saat merebaknya wabah virus corona adalah, kekhawatiran masyarakat yang membuat mereka berbondong-bondong membeli bahan makanan, masker, hand sanitizer, serta barang kebutuhan lainnya.

Tak jarang, ini justru membuat beberapa barang menjadi langka dan harga di pasaran jadi melambung tinggi. Kebiasaan ini dikenal dengan istilah panic buying, dimana masyarakat membeli barang secara berlebihan akibat panik atau ketakutan akan kehabisan barang yang dibutuhkan.

Tapi tahukah Anda, perilaku panic buying ini ternyata juga dijelaskan dalam ilmu sains. Meskipun ini adalah studi yang menarik, saat ini tidak ada tinjauan sistematis tentang panic buying dan bagaimana orang bertindak. 

Namun, ada beberapa penelitian yang mengeksplorasi mengapa orang cenderung membeli lebih banyak barang selama krisis, serta langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi perilaku semacam ini, terutama selama masa pandemi ini di mana setiap orang harus diberikan kesempatan yang adil untuk persediaan pada jumlah kebutuhan pokok dan persediaan yang cukup.

Salah satu studi tersebut diterbitkan dalam jurnal ilmiah Manufacturing and Service Operations Management, di mana para peneliti mengembangkan model sosial ekonomi yang membahas mengapa mayoritas konsumen cenderung melakukan panic buying serta bagaimana toko harus bereaksi terhadap mereka.

YesDok Ads

Menurut studi, orang biasanya menimbun pada produk untuk digunakan di masa depan ketika harganya rendah, atau jika mereka merasa bahwa mereka tidak akan bisa mendapatkannya di masa depan. 

Dalam kasus pandemi saat ini, konsumen cenderung membeli barang-barang penting karena takut kehabisan di masa yang akan datang, tepat ketika mereka membutuhkannya.

Dengan demikian, bukti penelitian menunjukkan bahwa panic buying (atau situasi serupa) adalah hasil dari ketakutan bahwa akan ada kelangkaan barang di masa depan. Menghadapi hal ini, toko harus memulai menyiapkan kuota dan memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk membeli produk.

(Foto:  daytondailynews)

YesDok Ads