Pandemi COVID-19 Sebabkan Meningkatnya Kasus Darah Tinggi

December 08, 2021 | Helmi

blood pressure

Jika pernah merasakan tekanan darah naik selama pandemi COVID-19, kasus ini ternyata tidak dialami oleh Anda sendiri.

Penelitian baru mengatakan bahwa orang dewasa di Amerika Serikat memiliki tekanan darah lebih tinggi dari biasanya sejak pandemi dimulai dan imbas dari perubahan gaya hidup.

Studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation American Heart Association, melihat data dari 464.585 karyawan dan pasangan mereka dari beberapa perusahaan yang berpartisipasi dalam program kesehatan yang disponsori perusahaan yang dilakukan setiap tahun oleh Quest Diagnostics.

Quest mengukur tekanan darah peserta dari 50 negara bagian dan District of Columbia selama 3 tahun, dari 2018 hingga 2020.

Para peneliti dari Quest dan Pusat Gangguan Tekanan Darah di Klinik Cleveland melaporkan bahwa pembacaan tekanan darah dari April hingga Desember 2020 secara signifikan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang dari 2019.

Peningkatan rata-rata berkisar antara 1,1 hingga 2,5 mm Hg untuk tekanan darah sistolik, dan 0,14 hingga 0,53 mm Hg untuk tekanan darah diastolik.

YesDok Ads

Sementara peningkatan terlihat di seluruh kelompok usia untuk wanita dan pria, peningkatan terbesar terjadi pada wanita.

“Kami memang melihat peningkatan tekanan darah yang lebih nyata pada wanita,” kata Dr. Luke Laffin, co-director Center for Blood Pressure Disorders di Cleveland Clinic, kepada CNN.

Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, dua penyebab utama kematian pada orang dewasa AS. Para peneliti menulis bahwa peningkatan yang mereka lihat bisa menjadi signifikan.

Dr. Rigved Tadwalkar, ahli jantung bersertifikat di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, mengatakan bahwa kenaikan berat badan biasanya menjadi penyebab tekanan darah tinggi, tampaknya tidak menjadi faktor dalam kesimpulan penelitian.

"Penyebab yang paling mungkin selama pandemi adalah stres emosional, yang terutama berasal dari perubahan dramatis dalam rutinitas, dan kekhawatiran karena tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan," kata Tadwalkar.

“Perubahan pola makan yang sesuai, termasuk peningkatan penggunaan alkohol, tentu saja berkontribusi,” tambahnya. “Aktivitas fisik juga menurun bagi banyak orang, yang merupakan penyebab tidak langsung hipertensi.”

YesDok Ads