Olahraga dan Lebih Banyak Bergerak Bisa Kurangi Risiko Sleep Apnea

August 06, 2021 | Helmi

exercise

Obstructive sleep apnea (OSA) atau sleep apnea obstruktif adalah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis tertentu.

Sebuah studi baru menyimpulkan bahwa menjadi lebih aktif dan menghabiskan lebih sedikit waktu menonton televisi terkait dengan risiko lebih rendah terkena OSA.

OSA melibatkan penyumbatan saluran napas atas yang berulang dan intermiten selama tidur. Penyumbatan ini mengurangi atau menghentikan aliran udara ke paru-paru dan dapat meningkatkan risiko kondisi serius, termasuk kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2.

OSA terjadi ketika otot tenggorokan rileks sementara saat tidur, menyebabkan penyumbatan sebagian atau seluruh jalan napas.

Mendengkur adalah indikator umum OSA. Tidur terganggu dan oksigen du malam hari yang tidak memadai dapat menyebabkan kantuk di siang hari, sakit kepala, perubahan suasana hati, dan tekanan darah tinggi, di antara efek samping lainnya.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik yang rendah di siang hari, atau peningkatan perilaku menetap, dapat dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengalami OSA.

Peneliti di Brigham and Women's Hospital dan Harvard Medical School di Boston, MA, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore, MA, dan institusi lain berkolaborasi dalam sebuah studi baru, yang meneliti “potensi peran mempertahankan gaya hidup aktif dalam mengurangi OSA”.

Para penulis menyimpulkan bahwa menjadi lebih aktif dan menghabiskan lebih sedikit waktu duduk sambil menonton televisi adalah perilaku yang terkait dengan risiko lebih rendah terkena OSA.

YesDok Ads

Studi ini juga mencoba untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor pada risiko OSA.

Untuk analisis mereka, para peneliti memperhitungkan waktu yang dihabiskan para peserta untuk duduk di tempat kerja. Aktivitas fisik mencakup semua waktu yang mereka habiskan untuk bergerak, termasuk berjalan, berlari, berenang pangkuan, dan angkat besi.

Secara keseluruhan, tim menemukan bahwa individu yang kurang aktif lebih mungkin untuk melaporkan 

OSA. Misalnya, peserta dengan pekerjaan yang tidak banyak bergerak memiliki risiko OSA 49% lebih tinggi daripada mereka yang memiliki pekerjaan yang tidak banyak bergerak.

Selain itu, mereka yang menonton TV lebih dari 4 jam setiap hari memiliki risiko OSA 78% lebih tinggi daripada peserta dengan gaya hidup kurang gerak.

Mempertahankan gaya hidup aktif dan menghindari perilaku menetap yang berlebihan dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena OSA. 

Pada gilirannya, mungkin terkait dengan penurunan risiko mengembangkan berbagai kondisi yang berpotensi serius, termasuk penyakit kardiovaskular dan obesitas.

YesDok Ads