Olahraga Bisa Atasi Gangguan Kecemasan

July 19, 2022 | Iman

Olahraga bisa mengatasi kecemasan

Angka penderita gangguan kecemasan telah meningkat sebanyak 15% dari tahun 2005. Apa saja gejalanya dan bagaimana kita bisa mengatasinya?

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari tahun 2015 menunjukkan bahwa sekitar 264 juta orang menderita gangguan kecemasan. Tapi, apa itu sebenarnya gangguan kecemasan?

Rasa cemas itu wajar. Dalam beberapa situasi, rasa itu adalah bentuk perlindungan diri kita dari bahaya. Tetapi hal itu beda dengan gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan meliputi rasa ketakutan yang muncul dalam situasi yang tidak berbahaya. Bahkan jika dipikir secara rasional, tidak jelas apa yang menjadi sebab dari rasa cemas itu, tapi bagi sang perasa itu terasa sangat nyata. 

Kemungkinan seseorang menderita gangguan kecemasan tergantung pada beberapa faktor. Contohnya, perempuan biasanya memiliki risiko dua kali lipat dibandingkan laki-laki. Gangguan kecemasan juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Selain itu, lingkungan dan pengalaman traumatik seseorang juga bisa berperan dalam perkembangan gangguan kecemasan.

YesDok Ads

Gejala yang paling sering muncul antara lain adalah rasa lelah, susah tidur dan masalah pencernaan. Jika Anda merasa selalu berada dalam kecemasan dan ketakutan selama lebih dari enam bulan, maka cobalah untuk merujuk kepada seorang ahli. Di luar itu, ada beberapa hal simpel yang bisa Anda lakukan sehari-hari dan bisa membawa dampak positif salah satunya dengan Olahraga.

Berolahraga dua atau tiga kali seminggu selama minimal 30 menit sangatlah penting. Jenis olahraga yang Anda pilih tidaklah penting, Anda bisa berlari, pergi ke gym, bermain sepak bola atau pun berenang. Tujuan utamanya adalah agar Anda lelah. 

Beraktivitas dapat membantu mengurai hormon adrenalin yang diproduksi tubuh dalam keadaan stres. Reaksi tubuh kita saat berolahraga menyerupai reaksi tubuh kita terhadap stres. Detak jantung semakin cepat, tubuh kita berkeringat dan nafas menjadi berat. Tubuh kita belajar untuk menghadapi reaksi-reaksi tersebut dan kemudian akan bisa mengatasi serangan stres dengan baik. 

(Foto: helpguideorg)

YesDok Ads