Mitos Tentang Gula dan Berapa Banyak Yang Harus Anda Makan Dalam Sehari

January 16, 2021 | Iman

Makanan mengandung gula

Para ahli menekankan bahwa tidak ada yang salah dengan gula alami (buah-buahan dan susu) tetapi akan bahaya jika terlalu banyak menambahkan gula tambahan (soda, kue, saus tomat). Orang Amerika mengonsumsi lebih dari sekitar 200 kalori gula yang dianggap oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) sebagai batas yang sehat. (Berdasarkan pada diet 2.000 kalori)


Terlalu banyak makanan manis berisiko lebih besar terkena kondisi kronis seperti diabetes tipe 2 hingga penyakit jantung. The American Heart Association menyarankan wanita untuk mendapatkan tidak lebih dari sekitar 100 kalori sehari (6 sendok teh) dari gula tambahan, sementara pria harus menargetkan tidak lebih dari 150 kalori ( 9 sendok teh).

 Acuan tentang pedoman gula tersebut selalu timbul perdebatan. Berikut mitos tentang gula yang perlu diketahui agar tidak keliru.

1. Beberapa gula lebih sehat daripada yang lain

Penelitian menunjukkan bahwa fruktosa (juga dalam sirup jagung fruktosa tinggi) bertanggung jawab atas sebagian besar efek kesehatan negatif gula. Sementara gula organik seperti gula tebu atau tanaman lain memiliki profil nutrisi yang sama dengan jenis biasa.

 2. Gula harus dihindari

“Gula tidak perlu dihindari, hanya perlu dibatasi,” kata profesor nutrisi di Universitas New York, Marion Nestle. Gula bagaimana pun diperlukan sebagai energi, tapi terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan kemungkinan kanker.

3. Mengganti jus dengan soda adalah ide yang bijak

Sebuah studi di jurnal BMJ menunjukkan bahwa semua minuman manis, termasuk jus buah 100%, secara signifikan meningkatkan risiko kanker. Studi lain, yang diterbitkan di JAMA Network Open, menunjukkan bahwa jus buah, sama seperti soda meningkatkan risiko kematian secara keseluruhan.

Minuman tersehat tetap air mineral. Jika Anda harus minum jus, buatlah jus jeruk  setidaknya ada nutrisi di dalamnya dan tanpa tambahan gula di dalammnya.

4. Terlalu banyak gula menyebabkan diabetes

Gula dapat memengaruhi pengelolaan diabetes, tetapi tidak secara langsung. Kelebihan berat badan adalah faktor risiko terbesar untuk diabetes tipe 2, dan gula mendorong makan berlebihan.

Dengan kata lain, diet tinggi kalori dari sumber mana pun tidak hanya gula  berkontribusi pada penambahan berat badan, yang meningkatkan kemungkinan disfungsi metabolik dan diabetes tipe 2.

 5. Porsi makanan manis sebabkan lonjakan gula

Tinjauan tahun 2019 oleh para peneliti di Universitas Humboldt di Jerman menemukan bahwa gula berlebih membuat orang lebih lesu dan kurang fokus dalam satu jam setelah mereka memakannya.  Dengan kata lain, jika anak Anda terlihat tidak bersemangat setelah pesta, bukan porsinya yang harus disalahkan tapi kandungannya.

(Foto : pixabay)

YesDok Ads