Diet
+1

5 Mitos Intermittent Fasting yang Perlu Anda Ketahui

December 12, 2022 | Helmi

intermittent fasting

Intermittent fasting adalah jenis diet di mana Anda perlu mengubah periode dan durasi makan. Biasanya intermittent fasting dilakukan oleh orang yang ingin menurunkan berat badan, atau menjaga asupan kalori. 

Namun, intermittent fasting tidak sama untuk semua orang. Karena komposisi dan kebutuhan tubuh setiap orang berbeda, strategi penurunan berat badan ini juga berbeda. 

Ahli gizi Lovneet Batra melalui halamannya "Nutrition by Lovneet," membagikan informasi mengenai mitos intermittent fasting.

“Pengalaman intermittent fasting setiap orang adalah bersifat individu, dan cara yang berbeda akan cocok untuk orang yang berbeda. Jadi, jika Anda berlatih intermittent fasting - atau mempertimbangkan untuk mempraktikkannya - penting untuk mendapatkan informasi yang benar,” tulisnya.

Perlu diingat bahwa intermittent fasting aman bagi banyak orang, tetapi tidak untuk semua orang. Melewatkan makan mungkin bukan cara terbaik untuk mengatur berat badan jika Anda sedang hamil atau menyusui. 

Jika Anda memiliki batu ginjal, gastroesophageal reflux, diabetes atau masalah medis lainnya, Anda harus berkonsultasi dengan ahlinya sebelum memulainya. 

Berikut ini adalah 5 mitos mengenai intermittent fasting.

1. Mitos: Puasa intermiten pada dasarnya berarti melewatkan sarapan.

Fakta: Sarapan tidak terlalu memengaruhi berat badan Anda, meskipun mungkin ada beberapa variabilitas pada tiap individu. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa orang yang menurunkan berat badan dalam jangka panjang cenderung selalu sarapan.

2. Mitos: Puasa intermiten adalah obat yang cepat untuk menurunkan berat badan

Fakta: Puasa intermiten adalah solusi yang baik untuk menghilangkan beberapa kilogram berat badan, tetapi hasilnya tidak dijamin. Semua tergantung pada proses dan konsistensi yang Anda lakukan saat intermittent fasting.

3. Mitos: Semua intermittent fasting itu sama

Fakta: Intermittent fasting tidak hanya memiliki satu pola saja. Ada beberapa jenis rencana intermittent fasting, seperti berpuasa selama 16 jam dam mengonsumsi makanan dalam jendela waktu 8 jam. Pola lainnya memiliki jendela makan harian mulai dari 12 jam hingga satu jam.

4. Mitos: Puasa yang terputus-putus baik untuk semua orang.

Fakta: Puasa tidak disarankan bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan makan atau mereka yang saat ini kekurangan berat badan atau dalam keadaan lemah atau lemah.

5. Mitos: Anda harus makan apapun yang Anda inginkan selama jendela makan

Fakta: Jendela makan bukanlah waktu untuk menggali makanan yang kurang sehat atau mengganti kesempatan makan yang hilang, ini adalah waktu untuk memiliki pola makan yang seimbang.

YesDok Ads