Microsoft bekerja sama dengan Rutgers University untuk membantu menurunkan angka kematian bayu mendadak. Upaya ini mereka wujudkan melalui pembuatan sebuah aplikasi smartphone.
Rutgers University dan Microsoft Corporation membuat aplikasi ini karena terinspirasi buku dan bayi. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu menurunkan risiko SIDS (sudden infant death syndrome) atau sindrom kematian bayi mendadak yang kerap terjadi.
Aplikasi mobile ini diberi nama "Baby Be Well." Ini menawarkan bimbingan orang tua baru tentang praktik tidur yang aman untuk mengurangi risiko terjadinya SIDS. Saat ini aplikasi dirancang untuk perangkat Android. Aplikasi ini sekarang tersedia di Google Play. Versi iOS akan segera menyusul.
Rutgers mengatakan aplikasi ini akan membantu keluarga menjaga bayi pada tahun pertamanya. Sebab, sebagian besar kematian akibat SIDS terjadi di tahun awal ini. Ini mengembangkan aplikasi melalui panduan praktik tidur yang terbukti memiliki manfaat dan menghindarkan dari SIDS..
Peneliti merancang aplikasi agar interaktif pada pengguna. Aplikasi ini menggambarkan dan menjelaskan lingkungan tidur yang aman yang dapat dilihat oleh orang tua setiap kali mengunjungi aplikasi.
Ada tips baru setiap harinya dan permainan tanya jawab di mana pengguna menguji pengetahuan mereka dan belajar lebih banyak tentang menjaga bayi tetap aman.
"Untuk mendorong kunjungan kembali, aplikasi ini dirancang sebagai buku bayi tradisional di mana orang tua dapat mengunggah foto dan bahkan melacak kegiatan sehari-hari seperti memberi makan," ujar Thomas Hegyi, seorang profesor pediatri dan terlibat dalam pembuatan aplikasi.
"Orang tua dapat berbagi akun pribadi mereka dengan kakek-nenek dan pengasuh lainnya, oleh karena itu, bersama dengan kenang-kenangan dan jadwal, penerima juga menerima tips dan pengingat tidur yang aman."
Para peneliti berfokus pada membuat aplikasi pengalaman yang menarik dan interaktif untuk membuat pengguna selalu membuka kembali aplikasi dan mendapat manfaat dari pedoman tidur bayi yang aman dari American Academy of Pediatrics.
(Foto: Baby Know How)
