Meski Tak Diabetes, Ini Tanda Gula Darah Anda Tinggi

August 24, 2019 | Aqiyu

Kadar gula darah yang tinggi bisa menimpa siapa saja. Karena kadar gula darah yang tinggi bisa dialami oleh siapapun bahkan seseorang yang tidak mengidap diabetes. Jika dibiarkan berlanjut akan memengaruhi kesehatan.

Dampak buruknya bisa menimbulkan masalah kerusakan saraf atau ginjal, mata hingga penyakit jantung. Kadar gula darah pada tubuh meningkat ketika seseorang tidak memproduksi atau pun menggunakan cukup hormon insulin. Dimana hormon tersebut dapat membantu mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi.

Tanda-tanda gula darah tinggi sebagai berikut:

Mudah lelah

Seseorang dengan gula darah tinggi biasanya mudah kelelahan sepanjang waktu. Hal ini disebabkan oleh hormon insulin yang terganggu dan tidak bisa diolah dengan baik sehingga tidak menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga membuat Anda mudah lelah.

Penglihatan menjadi buram

Tingginya kqdar glukosa pada tubuh juga berpengaruh pada penglihatan. Penglihatan menjadi buram dan kabur. Terganggunya penglihatan ini dikarenakan gula darah yaang gagal diolah menjadi energi sehingga berpengaruh pada saraf dan kemampuan melihat pun menurun.

YesDok Ads

Buang air kecil terus menerus

Di saat gula darah tinggi membuat kinerja ginjal semakin berat. Mengapa semakin berat? Karena ginjal dipaksa untuk menyaring kelebihan gula darah yang tidak dibutuhkan tubuh. Kelebihan glukosa tersebut lalu dibuang melalui urin. Itu sebabnya semakin banyak kadar gula darah yang menumpuk semakin sering pula Anda akan buang air besar.

Haus sepanjang hari

Sering buang air kecil akibat ekstra glukosa yang dikeluarkan melalui urin, akan membuat Anda semakin haus. Karena cairan dari jaringan tubuh juga dibuang berbarengan dengan glukosa tersebut. Sehingga Anda akan mudah haus dan tubuh mengalami dehidrasi.

Luka yang sulit sembuh

Luka yang sulit sembuh bisa menandakan kadar gula darah dalam tubuh Anda tinggi. Karena di saat kadar gula darah meningkat maka aliran darah dalam tubuh Anda akan melambat. Hal tersebut dapat menganggu kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka. Sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih lama. 

(Foto: dnoticias)

YesDok Ads