Menyerang Ginjal, Virus Langya Sebabkan Angka Kematian yang Tinggi

August 20, 2022 | Aqiyu

Menyerang Ginjal, Virus Langya Sebabkan Angka Kematian yang Tinggi

Kini muncul kembali virus baru Bernama Langya yang ditemukan di China. Virus Langya pertama kali ditemukan pada sampel swab tenggorokan pasien demam. Pasien tersebut diketahui memiliki riwayat kontak dengan hewan dalam beberapa waktu belakangan. Virus Langya ini termasuk virus yang dapat menular dari hewan ke manusia. Tak heran di awal kemunculannya, virus Langya memakan banyak korban dan disebut memiliki angka kematian yang tinggi.

Virus Langya telah menginfeksi lebih dari 30 orang di China. Hal ini menjadi sorotan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). WHO melaporkan virus Langya ini memiliki tinggi kematian hingga 40-75%. Bahkan faktanya angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tinggi kematian yang disebabkan oleh virus Covid-19. Diketahui per Maret 2022, di Indonesia tercatat tingkat kematian Covid-19 sekitar 2,8%.

Sejauh ini, virus Langya diduga berasal dari tikus. Menurut studi “A Zoonotic Henipavirus in Febrile Patient in China” melaporkan mengenai henipavirus yang berhubungan dengan virus ini yang bisa menyebabkan demam. Adapun gejala yang dapat diidentifikasi dari pasien yang terinfeksi virus Langya adalah demam, kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, nyeri otot, mual dan muntah.Selain itu, pada pasien yang terpapar virus Langya diketahui juga mengalami beberapa kondisi kesehatan yang menurun. Meliputi gagal ginjal, penurunan sel darah putih, jumlah trombosit rendah dan gagal hati. 

YesDok Ads

Berkaitan dengan penemuan virus Langya yang masih dini sehingga belum ditetapkan sebagai virus Variant Under Monitoring (VUM) oleh WHO. Namun, perkembangan virus Langya masih terus dipantau. Untuk vaksin virus ini pun belum ditemukan, sedangkan untuk perawatan pasien yang terinfeksi Langya berupa penanganan suportif.

Di Indonesia sendiri tengah mengantisipasi virus Langya. Belajar dari kasus virus Corona, pemerintah berperan penting dalam pencegahan virus dan wabah yang kini melanda negara lain. Kemenkes pun menanggapi kehadiran virus langya dengan mempelajari virus tersebut.

(Foto: News medical)

YesDok Ads