Meningkatnya Hormon Stres Bisa Picu Masalah Hipertensi dan Kardiovaskular

September 17, 2021 | Helmi

stress

Stres adalah hasil dari tekanan atau ketegangan dan bagaimana tubuh meresponsnya. Stres menyebabkan perubahan keadaan normal tubuh, menyebabkannya merespons dengan beberapa cara berbeda. Perubahan ini, yang disebut respons stres, termasuk pelepasan hormon tertentu.

Para ilmuwan masih mengeksplorasi efek dari respons stres ini dan dampak keseluruhan stres pada komplikasi kesehatan jangka panjang.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Hypertension, sebuah jurnal American Heart Association, menunjukkan semakin banyak bukti bahwa tingkat hormon stres yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi dan masalah kardiovaskular.

Respons stres tubuh sangat kompleks dan melibatkan banyak hormon, termasuk kortisol. Kelenjar adrenal menghasilkan kortisol, yang meningkatkan tingkat energi dan membantu tubuh bereaksi selama keadaan darurat.

YesDok Ads

Stres juga berperan dalam pelepasan katekolamin. Contoh katekolamin termasuk dopamin, epinefrin, dan norepinefrin (juga dikenal sebagai adrenalin dan noradrenalin).

Epinefrin dan norepinefrin keduanya memainkan peran kunci dalam respons tubuh melawan atau lari. Saat terkena ancaman yang dirasakan, respons melawan atau lari mempersiapkan tubuh untuk menghadapi atau menghindari bahaya.

Ketika seseorang sedang stres, tubuh memiliki kadar hormon yang lebih tinggi. Sementara respons stres ini dapat membantu stres jangka pendek, jangka panjang atau paparan stres yang berkelanjutan dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Seperti dicatat oleh American Heart Association, stres kronis dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang meningkatkan risiko seseorang terkena stroke atau serangan jantung.

YesDok Ads