Meningitis Bakterialis: Gejala dan Faktor Risiko

November 13, 2020 | Claudia

Meningitis

Meningitis bakterialis merupakan jenis meningitis yang paling serius. Seseorang bisa mengalami cacat permanen atau bahkan kematian. Meningitis memengaruhi meninges, selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang dan melindungi sistem saraf pusat, bersama dengan cairan serebrospinal.

Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan bakteri meningitis antara lain, Streptococcus pneumoniae (S. pneumoniae) dan Streptococcus Grup B. Ada beberapa jenis meningitis lainnya, termasuk meningitis virus, parasit, jamur, dan lainnya. Vaksin bisa membantu mengurangi angka kejadian meningitis bakterial.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala meningitis dapat muncul secara tiba-tiba atau dalam beberapa hari. Biasanya, gejala muncul dalam 3 hingga 7 hari setelah infeksi.

Gejala awal meningitis meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Sakit kepala dan leher yang kaku
  • Nyeri otot
  • Sensitivitas terhadap cahaya
  • Linglung
  • Tangan atau kaki terasa dingin dan kulit berbintik-bintik

Dalam beberapa kasus, muncul ruam yang sulit hilang. Gejala selanjutnya yang lebih serius dari meningitis bakterialis adalah kejang dan koma.

Sementara, gejala meningitis bakterialis pada bayi, yakni:

  • Pernapasan bayi menjadi cepat
  • Menolak makan dan mudah marah
  • Menangis secara berlebihan atau mengerang dengan nada yang tinggi
  • Menjadi kaku, mengeluarkan gerakan yang tersentak-sentah, atau lemah dan lesu

Meningitis bakterialis dapat disebabkan oleh berbagai macam bakteri, termasuk:

  • Haemophilus influenzae (H. influenzae) tipe B (Hib)
  • Neisseria meningitidis (N. meningitidis)
  • Streptococcus pneumoniae (S. pneumonia)
  • Listeria monocytogenes (L. monocytogenes
  • Streptokokus Grup B

Bakteri penyebab meningitis bisa menular dari satu orang ke orang yang lain, misalnya melalui tetesan liur ketika batuk atau bersin, atau melalui air liur atau ludah. Beberapa jenis bakteri juga bisa menyebar melalui makanan.

Streptokokus grup B dapat menular dari ibu ke bayi baru lahir selama proses persalinan.

Beberapa orang juga bisa menjadi carrier, di dalam tubuhnya terdapat bakteri penyebab meningitis namun ia tidak menunjukkan gejala. Tinggal satu rumah dengan seseorang yang menjadi carrier atau yang mengalami meningitis, bisa meningkatkan risiko penularan.

Meningitis bakterialis dapat terjadi di semua usia, namun bayi biasanya lebih rentan. Beberapa faktor risiko dari meningitis yakni:

  • Cacat atau trauma anatomis, seperti patah tulang tengkorak, dan melakukan beberapa jenis operasi, yang memungkinkan bakteri masuk ke sistem saraf
  • infeksi di daerah kepala atau leher.
  • Menghabiskan waktu dengan banyak orang, misalnya di sekolah atau perguruan tinggi.
  • Tinggal di/atau bepergian ke lokasi tertentu, seperti Afrika sub-Sahara.
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah, karena kondisi medis atau pengobatan.
  • Bekerja di laboratorium dan tempat lain di mana terdapat patogen meningitis.

(Foto: mom.com)

YesDok Ads