Mengenal Stres Oksidatif dan Cara Mengatasinya

December 02, 2020 | Kaifia

Buah ceri.

Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh yang bisa menjadi penyebab kerusakan sel. 

Radikal bebas bisa menyebabkan reaksi kimia di dalam tubuh karena mereka mudah bereaksi dengan molekul lain. 

Bukti sains menunjukkan bahwa stres oksidatif yang berlangsung dalam jangka waktu panjang dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang dan bisa berkontribusi sebagai pemicu penyakit jantung, diabetes dan kanker.

Sel tubuh memproduksi radikal bebas selama proses metabolisme yang normal. Namun, sel juga memproduksi oksidan yang menetralkan radikal bebas ini.

Secara umum, tubuh mampu menjaga keseimbangan antara oksidan dan radikal bebas.

Ketika terdapat lebih banyak radikal bebas yang dijaga keseimbangan oleh antioksidan, radikal bebas bisa merusak jaringan lemak, DNA, dan protein dalam tubuh.

Beberapa faktor yang bisa memengaruhi stres oksidatif dan produksi radikal bebas yang berlebihan. 

YesDok Ads

  • Kondisi tertentu
  • Diet
  • Gaya hidup
  • Faktor lingkungan seperti polusi

Respons imun tubuh secara alami juga bisa memicu oksidatif secara sementara. Jenis ini dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi ringan yang akan hilang setelah sistem kekebalan tubuh melawan infeksi.

Mengontrol dan mencegah oksidatif stress

Terdapat metode atau cara yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir dampak stress oksidatif. Hal yang paling utama yaitu meningkatkan kadar antioksidan dengan memenuhi asupan antioksidan pada diet Anda. 

Berikut adalah sayuran dan buah-buahan untuk memproduksi lebih banyak antioksidan

  • Buah ceri
  • Brokoli
  • Tomat
  • Wortel
  • Sayuran berdaun hijau gelap
  • Buah plum

Perubahan gaya hidup lainnya juga bisa membantu mengurangi stress oksidatif seperti olahraga rutin, berhenti merokok serta hindari makan terlalu banyak.

(Foto: akc.org)

YesDok Ads