Mengenal Sindrom Tourette, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

October 09, 2022 | Helmi

sindrom tourette

Sindrom Tourette adalah gangguan yang melibatkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan (tics) yang tidak dapat dikontrol dengan mudah. Misalnya, Anda mungkin berulang kali mengedipkan mata, mengangkat bahu, atau mengeluarkan suara yang tidak biasa atau kata-kata yang menyinggung.

Tics biasanya muncul antara usia 2 hingga 15 tahun, dengan rata-rata sekitar usia 6 tahun. Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan sindrom Tourette.

Meskipun tidak ada obat untuk sindrom Tourette, ada perawatan yang bisa dilakukan. Banyak orang dengan sindrom Tourette tidak memerlukan pengobatan ketika gejalanya tidak mengganggu. Tics sering berkurang atau menjadi terkontrol setelah masa remaja.

Gejala

Tics merupakan gerakan atau suara yang tiba-tiba terjadi dari seseorang, singkat, terputus-putus. Hal tersebut adalah tanda khas sindrom Tourette. Mereka dapat terjadi dalam gejala dari ringan hingga parah. 

Gejala parah mungkin secara signifikan mengganggu komunikasi, fungsi sehari-hari dan kualitas hidup.

Tics diklasifikasikan sebagai:

Tics sederhana. Tics yang tiba-tiba, singkat, dan berulang ini melibatkan sejumlah kelompok otot yang terbatas.

Tics kompleks. Pola gerakan yang berbeda dan terkoordinasi ini melibatkan beberapa kelompok otot.

Tics juga dapat melibatkan gerakan (tik motorik) atau suara (tik vokal). Tics motorik biasanya dimulai sebelum tics vokal terjadi. Tetapi spektrum tics yang dialami orang beragam.

Selain itu, tics dapat:

  • Bervariasi dalam jenis, frekuensi dan tingkat keparahan
  • Memburuk jika Anda sakit, stres, cemas, lelah atau bersemangat
  • Terjadi saat tidur
  • Berubah seiring waktu
  • Memburuk pada awal masa remaja dan membaik selama transisi menuju dewasa

Sebelum timbulnya tics motorik atau vokal, Anda mungkin akan mengalami sensasi tubuh yang tidak nyaman (dorongan pertanda) seperti gatal, kesemutan atau ketegangan. 

Dengan susah payah, beberapa orang dengan sindrom Tourette dapat menghentikan atau menahan tic untuk sementara waktu.

Temui dokter anak anak Anda jika Anda melihat anak Anda menunjukkan gerakan atau suara yang tidak disengaja.

Tidak semua tics menunjukkan sindrom Tourette. Banyak anak mengembangkan tics yang hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau bulan. Tetapi setiap kali seorang anak menunjukkan perilaku yang tidak biasa, penting untuk mengidentifikasi penyebabnya dan menyingkirkan masalah kesehatan yang serius.

Penyebab

YesDok Ads

Penyebab pasti sindrom Tourette tidak diketahui. Ini adalah kelainan kompleks yang kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor bawaan (genetik) dan lingkungan. Bahan kimia di otak yang mengirimkan impuls saraf (neurotransmitter), termasuk dopamin dan serotonin, mungkin berperan.

Perawatan

Tidak ada obat untuk sindrom Tourette. Perawatan ditujukan untuk mengendalikan tics yang mengganggu aktivitas dan fungsi sehari-hari. Ketika tics tidak parah, pengobatan mungkin tidak diperlukan.

Obat-obatan untuk membantu mengendalikan tics atau mengurangi gejala kondisi terkait meliputi:

Obat-obatan yang memblokir atau mengurangi dopamin. Fluphenazine, haloperidol (Haldol), risperidone (Risperdal) dan pimozide (Orap) dapat membantu mengendalikan tics. 

Kemungkinan efek samping termasuk penambahan berat badan dan gerakan berulang yang tidak disengaja. Tetrabenazine (Xenazine) mungkin direkomendasikan, meskipun dapat menyebabkan depresi berat.

Suntikan Botulinum (Botox). Suntikan ke otot yang terkena dapat membantu meredakan tics sederhana atau vokal.

obat ADHD. Stimulan seperti methylphenidate (Metadate CD, Ritalin LA, lainnya) dan obat-obatan yang mengandung dextroamphetamine (Adderall XR, Dexedrine, lainnya) dapat membantu meningkatkan perhatian dan konsentrasi. Namun, untuk beberapa orang dengan sindrom Tourette, obat untuk ADHD dapat memperburuk tics.

Inhibitor adrenergik sentral. Obat-obatan seperti clonidine (Catapres, Kapvay) dan guanfacine (Intuniv) - biasanya diresepkan untuk tekanan darah tinggi - dapat membantu mengendalikan gejala perilaku seperti masalah kontrol impuls dan serangan kemarahan. Efek samping mungkin termasuk kantuk.

Antidepresan. Fluoxetine (Prozac, Sarafem, lainnya) dapat membantu mengendalikan gejala kesedihan, kecemasan, dan OCD.

Obat anti kejang. Studi terbaru menunjukkan bahwa beberapa orang dengan sindrom Tourette menanggapi topiramate (Topamax), yang digunakan untuk mengobati epilepsi.

Terapi

Terapi perilaku. Intervensi Perilaku Kognitif untuk Tics, termasuk pelatihan pembalikan kebiasaan, dapat membantu Anda mengelola tics.

Psikoterapi. Selain membantu Anda mengatasi sindrom Tourette, psikoterapi dapat membantu masalah yang menyertainya, seperti ADHD, obsesi, depresi, atau kecemasan.

Stimulasi otak dalam. Untuk tics parah yang tidak merespon pengobatan lain, stimulasi otak mungkin bisa membantu. Ini melibatkan penanaman perangkat medis yang dioperasikan dengan baterai di otak untuk mengirimkan stimulasi listrik ke area target yang mengontrol gerakan. Namun, pengobatan ini masih dalam tahap penelitian awal dan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah pengobatan ini aman dan efektif untuk sindrom Tourette.

YesDok Ads