Sehat A-Z
Dewasa
+1

Mengenal Priapismus, Ketika Penis Terus Menerus Ereksi

October 10, 2022 | Aqiyu

Mengenal Priapismus, Ketika Penis Terus Menerus Ereksi

Saat mendapatkan rangsangan seksual sudah seharusnya penis merespon dengan cara ereksi. Namun, apa jadinya bila penis terus menerus mengalami ereksi tanpa adanya rangsangan seksual? Kondisi ini dalam medis disebut dengan priapismus.

Priapismus merupakan kondisi saat pria mengalami ereksi yang berkepanjangan bahkan mencapai lebih dari 4 jam. Kondisi ini menjadi tidak normal karena ereksi tersebut terjadi tanpa adanya rangsangan seksual sama sekali. Priapismus pada dasarnya terjadi karena aliran darah dari atau menuju penis terganggu. Bila tidak ditangani segera, kondisi ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Priapismus ini terdiri dari dua jenis yaitu priapismus iskemik dan non iskemik.

Priapismus iskemik

Fenomena priapismus iskemik terjadi saat pembuluh darah pada penis mengalami penyumbatan. Sehingga aliran darahnya menjadi terganggu dan menumpuk di penis. Beberapa pemicunya adalah mengidap penyakit tertentu yang berhubungan dengan darah seperti leukemia, anemia dan thalasemia. Selain itu, priapismus iskemik juga bisa terjadi akibat mengonsumsi obat-obatan seperti pengencer darah, obat antidepresan, terapi hormone dan disfungsi ereksi. Hingga mengonsumsi alkohol yang berlebihan bisa menyebabkan priapismus iskemik.

Gejala priapismus iskemik adalah nyeri yang meningkat secara bertahap di bagian penis. Gejalanya juga akan membuat batang penis terasa kaku dengan bagian ujung yang lembek atau lunak.

YesDok Ads

Pengobatan priapismus iskemik ini dengan cara dilakukan pembedahan, resep obat untuk menyempitkan pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan aliran darah ke pnis dan juga dekompresi asprasi. 

Priapismus non iskemik

Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah dalam penis mengalami pecah atau adanya robek. Sehingga jumlah darah yang mengalir ke area penis terlalu banyak. Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya priapismus non iskemik adalah gangguan saraf, cedera pada penis, panggul dan anus hingga kanker yang berdekatan dengan penis seperti kanker prostat dan kandung kemih.

Gejala priapismus non iskemik adalah batang penis tidak seutuhnya kaku dan biasanya tidak menimbulkan nyeri sama sekali. Namun, pada kondisi ini bentuk penis terlihat tidak normal seperti terdapat tanda cedera akibat benda tumpul.

Bila tidak ada kerusakan penis, kemungkinan dokter akan menyarankan pengobatan rumahan. Misalnya mengompres bagian penis dengan handuk dingin di area pangkal penis dan anus. Hal ini dapat membantu mengakhiri ereksi. Namun, bila harus dilakukan tindakan, dokter akan melakukan pembedahan untuk memasukkan bahan sementara seperti gel untuk menghalangi aliran darah ke penis. Atau memperbaiki arteri dan kerusakan jaringan yang rusak akibat cedera.

YesDok Ads