Mengenal Penyakit Jantung Angina Pektoris

November 24, 2019 | Iman

Penyakit jantung saat ini masih menjadi pembunuh nomer satu, hal tersebut disebabkan oleh gaya hidup yang saat ini semakin tidak sehat. Ada salah satu penyakit jantung yang harus anda ketahui, yaitu Angina Pektoris.

Angina pektoris adalah rasa nyeri pada dada yang terjadi saat aliran darah dan oksigen menuju otot jantung tersendat atau terganggu. 

Terdapat dua jenis angina yaitu angina stabil dan angina tidak stabil. Nyeri dada pada angina stabil biasanya akan membaik dalam jangka 5 menit setelah beristirahat atau mengonsumsi obat. 

Angina stabil biasanya dipicu oleh olahraga berat, stres, masalah pencernaan, atau kondisi medis lain yang mendorong jantung bekerja lebih keras. Walaupun tidak berbahaya, angina stabil berpotensi mengakibatkan serangan jantung jika tidak ditangani dengan tepat. 

Angina tidak stabil merupakan nyeri dada yang dirasakan tanpa penyebab awal yang jelas dan biasanya tidak kunjung membaik setelah beristirahat atau mengonsumsi obat. Rasa nyeri yang dialami lebih lama dibanding angina stabil, yaitu sekitar 30 menit. Ini merupakan kondisi darurat dan membutuhkan penanganan medis segera.

Seperti diketahui, Jantung adalah organ utama dalam tubuh, di mana peredaran darah dan oksigen harus selalu lancar agar organ tubuh lainnya dapat bekerja dengan baik. Seperti organ – organ lain, jantung juga membutuhkan nutrisi dan oksigen agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 

YesDok Ads

Nutrisi dan oksigen tersebut disuplai oleh pembuluh darah yang disebut arteri koroner. Dalam jangka waktu tertentu, arteri berisiko diendapi plak seperti lemak, kolestrol, kalsium dan zat lainnya yang mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan tersumbat (aterosklerosis). 

Kondisi ini mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras, khususnya pada saat melakukan aktivitas berat, yang pada akhirnya berpotensi mengakibatkan gejala angina pektoris, atau yang lebih parah adalah penyakit jantung koroner (PJK).

Sementara itu, Risiko seseorang mengalami angina pektoris meningkat saat memasuki usia tua, memiliki keturunan kelainan jantung atau gejala angina, dan kondisi medis lainnya seperti hipertensi, kolestrol tinggi, dan diabetes. 

Selain itu, gaya hidup juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko, seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebih, mengonsumsi makanan berlemak, kurang berolahraga, obesitas, dan stres.

Untuk gejala, angina pektoris umumnya ditandai dengan rasa nyeri pada dada seperti ditekan, berat, dan tumpul. Nyeri juga dapat menyebar atau hanya dirasakan di dada kiri, lengan kiri, leher, rahang, dan punggung. Beberapa gejala lainnya yang dapat dialami meliputi sesak napas, mudah lelah, maupun merasakan nyeri seperti gejala penyakit asam lambung. 

(Foto : heart.org)

YesDok Ads