Mengenal Kaitan Antara Nyeri Haid pada Kista dengan Gangguan Kesuburan

March 29, 2022 | Iman

Nyeri haid

Kista coklat atau sering disebut dengan kista endometriosis merupakan penyakit organ reproduksi perempuan yang didefinisikan sebagai adanya jaringan mirip dinding rahim yang tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba, leher rahim, dan berbagai organ lain seperti rektum (usus besar) dan dinding perut.

Pertumbuhan dan perkembangan dari jaringan ini bergantung pada hormon estrogen, hormon utama perempuan yang mengatur fungsi organ reproduksi, seperti pada siklus haid. 

Jaringan yang tumbuh di luar rahim ini akan memiliki proses penebalan dan peluruhan yang sama dengan terjadinya menstruasi. Saat ini, sekitar 190 juta perempuan yang ada di seluruh dunia menderita endometriosis, baik pada usia reproduksi aktif, dan beberapa mengalaminya setelah berhenti haid (menopause).

Gejala yang dialami bagi penderita endometriosis ini yang paling sering adalah nyeri haid atau biasa dikenal dengan dismenore, nyeri saat berhubungan, nyeri pinggang, nyeri saat buang air besar, nyeri saat buang air kecil, serta sulit hamil atau dikenal dengan infertilitas. 

Pada siklus menstruasi, akan terjadi pelepasan hormon estrogen dan progesteron dari ovarium (indung telur) yang menyebabkan terjadinya pembentukan jaringan dinding rahim setiap bulannya.

Penurunan kadar hormon progesteron dan estrogen akan menyebabkan terjadinya peluruhan dinding rahim, baik di dalam rongga rahim maupun di luar rongga rahim. Salah satu lokasi adanya sel jaringan dinding rahim di luar dinding rahim yang sering adalah ovarium.  

Selain itu, zat radang yang dihasilkan oleh kista coklat atau jaringan endometriosis di tempat lain dapat merusak sel telur sehat yang pecah untuk dibuahi ataupun sperma.  

YesDok Ads

Jaringan dinding rahim yang ada di luar rahim akan menekan saraf yang berdekatan dengan ruang di antara rektum (saluran cerna) dan uterus (rahim) sehingga saat melakukan hubungan seksual akan terjadi penekanan di kantong tersebut sehingga menyebabkan terjadinya nyeri saat berhubungan seksual.

Perempuan dengan endometriosis dihadapkan dengan satu atau kedua dari masalah utama berupa nyeri dan gangguan kesuburan. 

Terapi pada endometriosis sendiri berupa obat-obatan, hormonal, bedah, dan juga kombinasi obat dan bedah. Pilihan terapi untuk endometriosis sendiri bergantung pada keadaan pasien seperti lokasi dan keparahan kista coklat, gejala yang muncul serta keinginan untuk memiliki keturunan.

Terapi endometriosis bertujuan untuk menghilangkan gejala utama seperti nyeri, menjaga kesuburan, dan juga meminimalkan tindakan bedah. Biasanya orang yang menderita ini akan diberikan pereda nyeri seperti paracetamol atau obat antiinflamasi non steroid seperti ibuprofen. 

Selanjutnya untuk mengatasi gangguan kesuburan bisa menggunakan terapi hormon dengan kombinasi terapi bedah jika dibutuhkan serta dilanjutkan dengan teknologi bantuan reproduksi seperti inseminasi buatan atapun program bayi tabung. 

(Foto: rsui)

YesDok Ads