Pernahkah Anda merasakan saat sedang lapar, Anda cenderung mudah tersinggung dan marah bahkan karena alasan sepele. Kondisi ini biasa disebut sebagai “hangry”, dan menurut peneliti hal tersebut merupakan sesuatu yang normal.

Penelitian yang diterbitkan di PLOS ONE, para peneliti menggunakan metode pengambilan sampel pengalaman untuk mengumpulkan data dan memahami bagaimana rasa lapar memengaruhi hasil emosional setiap hari.

Peserta studi diundang untuk menanggapi permintaan untuk menyelesaikan survei singkat. Survei singkat diberikan pada beberapa kesempatan dan acak sepanjang hari.

Ada 121 peserta di awal, dengan 76 menyelesaikan setidaknya satu survei setiap hari selama 21 hari. Sebanyak 64 peserta menyelesaikan studi dengan menanggapi kuesioner akhir.

Dengan usia rata-rata 30 tahun, para peserta berkisar antara 18 hingga 60 tahun dan sebagian besar adalah wanita.

Tim melaporkan bahwa tingkat kelaparan yang dilaporkan sendiri lebih besar di antara banyak peserta penelitian dikaitkan dengan perasaan lekas marah dan marah yang sangat. Kelaparan dikaitkan dengan 37% variasi dalam iritabilitas, 34% variasi dalam kemarahan, dan 38% variasi dalam kesenangan.

"Studi kami menunjukkan bahwa ketika Anda merasa lapar, Anda juga cenderung merasa marah. Saat Anda lapar, Anda cenderung merasa lebih mudah tersinggung dan mengalami lebih sedikit kesenangan," kata Viren Swami, profesor psikologi sosial di Universitas Anglia Ruskin di East Anglia, Inggris.

Emosi negatif seperti kemarahan dan ketidaknyamanan juga tampaknya disebabkan oleh tingkat kelaparan yang terus berlanjut dan fluktuasi rasa lapar dari hari ke hari.

"Dengan mengikuti orang-orang dalam kehidupan sehari-hari, kami menemukan bahwa rasa lapar terkait dengan tingkat kemarahan, lekas marah, dan kesenangan," tambah Swami.

Dia juga mencatat bahwa penting untuk memahami bahwa rasa lapar sebagai perasaan nyata untuk mengelola emosi kita dengan lebih baik.