Seksualitas
Dewasa
+1

Mengenal Genophobia, Ketakutan akan Berhubungan Seksual

February 27, 2021 | Helmi

genophobia

Takut akan seks atau berhubungan seksual juga disebut "genophobia". Ini lebih dari sekadar ketidaksukaan atau keengganan. 

Ini adalah kondisi yang dapat menyebabkan ketakutan atau kepanikan yang intens saat mencoba berhubungan seksual. Bagi sebagian orang, bahkan memikirkannya bisa langsung menimbulkan ketakutan.

Fobia melibatkan reaksi yang lebih nyata daripada sekadar tidak menyukai atau takut pada sesuatu. Fobia melibatkan ketakutan atau kecemasan yang intens. Mereka menyebabkan reaksi fisik dan psikologis yang biasanya mengganggu fungsi normal.

Tidak selalu jelas apa yang menyebabkan fobia. Jika ada penyebab khusus, penting untuk mengobatinya terlebih dahulu. Berbagai penyebab genofobia mungkin termasuk masalah fisik atau emosional.

Berikut ini adalah beberapa penyebab genophobia atau ketakutan akan seks:

Vaginismus 

Vaginismus adalah saat otot-otot vagina mengencang tanpa disengaja saat penetrasi vagina dilakukan. Ini bisa membuat hubungan intim menyakitkan atau bahkan tidak mungkin.

Rasa sakit yang parah dan konsisten seperti itu dapat menyebabkan ketakutan akan keintiman seksual.

Disfungsi ereksi

YesDok Ads

Disfungsi ereksi adalah kesulitan mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Meskipun dapat diobati, hal itu dapat menyebabkan perasaan malu, atau stres. 

Seseorang dengan disfungsi ereksi mungkin tidak ingin membagikan ini dengan orang lain. Bergantung pada seberapa kuat perasaannya, ini dapat menyebabkan seseorang menjadi takut akan keintiman seksual.

Takut akan penampilan di Atas Ranjang

Beberapa orang gugup tentang apakah mereka "baik" di tempat tidur. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan psikologis yang hebat, membuat mereka menghindari keintiman seksual sama sekali karena takut diejek atau kinerja yang buruk.

Dysmorphia

Rasa malu pada tubuh, serta terlalu sadar diri tentang tubuh, dapat berdampak negatif pada kepuasan seksual dan menyebabkan kecemasan. 

Beberapa individu dengan rasa malu atau dysmorphia tubuh yang parah (melihat tubuh sebagai cacat meskipun, bagi orang lain, itu terlihat normal) mungkin menghindari atau takut sama sekali keintiman seksual karena kurangnya kesenangan dan rasa malu yang intens yang ditimbulkannya.

(Foto: Freepik)

YesDok Ads