Mengenal Gejala Cabin Fever, Gejala Akibat Terlalu Banyak Tinggal di Rumah

June 30, 2022 | Helmi

cabin fever

Cabin fever menggambarkan gejala psikologis yang mungkin dialami orang ketika mereka tidak dapat meninggalkan rumah dan tidak terlibat dalam interaksi sosial. Namun karena pandemi COVID-19, cabin fever jadi lebih rentan terjadi.

Cabin fever adalah keadaan pikiran yang dapat mencakup perasaan: kebosanan, sifat lekas marah, kegelisahan, ketidaksabaran, kecemasan, kurang motivasi, kesendirian, keputusasan dan depresi.

Meskipun demam kabin bukanlah penyakit psikologis yang diakui, efek emosional, fisik, dan perilakunya nyata, dan mereka dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. 

Efek demam kabin mungkin termasuk: merasa tidak mampu mengikuti rutinitas harian atau mingguan, sulit tidur, terlalu banyak tidur, kesulitan berkonsentrasi, perubahan kebiasaan makan.

Penyebab

Manusia merupakan makhluk sosial dan secara keseluruhan orang cenderung merasa dan berfungsi lebih baik ketika mereka terhubung satu sama lain.

Selama pandemi COVID-19, banyak orang yang mengasingkan diri dan beradaptasi dengan pembatasan jarak sosial. Pergeseran dari cara hidup yang aktif secara sosial ke gaya hidup yang lebih terbatas dan terisolasi bisa cukup untuk memicu cabin fever.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap cabin fever meliputi: 

YesDok Ads

  • merasa tidak dapat terhubung secara fisik dengan teman dan keluarga
  • tidak dapat mengambil bagian dalam kegiatan yang menurut orang itu menyenangkan atau bermakna
  • menjadi burn out oleh pekerjaan
  • merasa tidak termotivasi dan lesu karena terlalu sedikit atau tidak ada pekerjaan
  • menjadi semakin cemas tentang keuangan karena kurangnya pendapatan

Cara mengatasinya

Berikut adalah 5 tips yang dapat membantu Anda mengelola gejala cabin fever:

Kembangkan rutinitas: Mengembangkan dan mengikuti rutinitas dapat membantu orang merasa mengendalikan situasi mereka. Rasa kontrol ini dapat membantu mencegah perasaan putus asa dan depresi.

Temukan keseimbangan kehidupan kerja yang baik: Orang yang bekerja dari rumah untuk pertama kalinya mungkin mengalami kesulitan menemukan keseimbangan kehidupan kerja yang baik. Sementara produktivitas dapat membantu mencegah kebosanan, bekerja terlalu keras dapat menyebabkan kelelahan. 

Orang harus menyisihkan waktu untuk kegiatan di luar pekerjaan yang menurut mereka menyenangkan atau santai.

Ikuti diet sehat: Diet yang sehat dan seimbang penting untuk kesehatan mental dan fisik. Berpegang teguh pada waktu makan yang ditetapkan dapat membantu seseorang menetapkan rutinitas harian.

Tetap aktif secara fisik: Orang harus bertujuan untuk mengembangkan rutinitas olahraga yang dapat mereka lakukan di rumah atau kebun mereka. Olahraga teratur membantu menjaga tubuh tetap bugar dan meningkatkan mood.

Menghabiskan waktu di alam: Menghabiskan waktu di alam membantu mengurangi stres dan kecemasan, dan itu dapat mengangkat suasana hati seseorang.

YesDok Ads