Mengenal Epstein Pearls, Kista Pada Mulut Bayi

September 13, 2020 | Aqiyu

Epstein Pearls

Hal yang terjadi pada bayi lahir penuh dengan kejutan bagi orang tua. Segala hal yang terjadi pada bayi selalu menjadi perhatian lebih dan kadang mengkhawatirkan. Salah satunya seperti Epstein pearls, benjolan putih yang terdapat pada mulut atau gusi bayi.

Epstein pearls mungkin terdengar asing di telinga Anda. Namun Epstein pearls ini biasanya ditemukan pada 60 hingga 85 persen mulut bayi baru lahir. Bejolan putih ini berukuran sekitar 1-3 milimeter. Meski Epstein pearls merupakan kista, namun bukan jenis kista yang berbahaya.

Benjolan putih ini berkembang selama masa kehamilan. Ketika struktur mulut janin terbentuk ada membran berisi lendir terjebak di lapisan dalam kulit yang nantinya muncul ke permukaan sebagai benjolan putih kecil tersebut. Epstein Pearls akan terlihat menyerupai jerawat kecil di mulut bayi dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.

Anda tidak perlu mengkahwatirkan Epstein pearls. Epstein pearls juga tidak memerlukan perawatan khusus dan akan hilang sepenuhnya selama beberapa minggu bahkan dapat bertahan selama beberapa bulan. Kegiatan menyusu langsung atau melalui dot dan botol susu serta teether dapat membantu memecahkan dan menghilangkan epstain pearls. Tetapi jangan coba Anda pecahkan sendiri dengan cara memencetnya. Hal ini justru memicu masuknya bakteri yang menyebabkan infeksi.

YesDok Ads

Bila timbulnya Epstein pearls ini disertai dengan gejala lainnya. Seperti benjolan semakin membesar, rewel, tidak nyaman dalam menyusu Anda harus segera memeriksakan kondisi si kecil. Untuk memastikan bahwa benjolan putih adalah Epstein pearls atau kondisi lainnya. Karena sering kali Epstein pearls bentuknya mirip menyerupai jerawat, gigi natal (gigi yang tumbuh pada bayi baru lahir).

Sejak dini sebaiknya Anda sudah mulai melakukan perawatan pada mulut si kecil. Bagi yang masih menyusui terutama susu formula, Anda bisa membersihkan bagian lidah, menggosok gusinya sehari dua kali menggunakan kain steril yang lembab. Lakukan dengan lembut, jangan sampai merangsang refleks muntahnya.

(Foto: firtscry parenting)

YesDok Ads