Donor plasma konvalesen merupakan salah satu metode imunisasi pasif yang dilakukan dengan memberikan plasma orang yang telah sembuh dari Covid-19 kepada pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Tujuannya sebagai terapi tambahan Covid-19 dengan mengajak orang yang telah sembuh dari Covid-19 untuk menjadi pendonor plasma.

Syarat untuk menjadi pendonor plasma konvalesen sebagai berikut:

• Berusia 18-60 tahun
• Berat badan ≥ 55 kg
• Diutamakan pria, apabila wanita yang belum pernah hamil
• Pernah terkonfirmasi Covid-19 dengan surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat
• Bebas keluhan minimal 14 hari
• Tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir
• Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah

Untuk alur donasi plasma konvalesen memiliki tiga tahapan. Pertama persiapan donor dengan mengisi formulir donor darah dan informed consent, seleksi donor melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Kedua pemeriksaan lab donor yakni darah lengkap, konfirmasi golongan darah, skrining antibodi, infeksi menular lewat transfusi darah (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan sifilis). Ketiga, pengambilan darah donor menggunakan mesin Apheresis dengan lama waktu pengambilan darah donor yakni 45 menit.

Dilansir dari laman Satgas Covid-19, saat ini banyak masyarakat yang kesulitan mencari donor plasma darah konvalesen. Namun banyak masyarakat yang harus menunggu lama untuk mendapatkan donor plasma konvalesen, bahkan hingga harus menyampaikan permintaan di media sosial untuk mencari pertolongan.

Maka dari itu pemerintah melakukan upaya 'jemput bola' dengan melakukan screening donor plasma konvalesen di lokasi yang mudah terjangkau dari para penyintas dan kandidat pendonor potensial. Akan dimulai sepanjang September-Oktober 2021 ini dan dilakukan di beberapa kota di Jawa dan Bali, dimulai di Jakarta. Menyusul setelahnya, antara lain Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bogor, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Tuban, Surabaya, Malang, dan Denpasar.

Stok plasma konvalesen ataupun darah utuh (WB, whole blood) yang terkumpul kemudian akan disalurkan ke pasien Covid-19 yang membutuhkan lewat UTD RS Kanker Dharmais. Bahkan di fase-fase kritis pandemi, jumlah kebutuhan plasma konvalesen sempat mengalami kekurangan pasokan. Artinya, permintaan tidak tidak sebanding dengan plasma konvalesen yang tersedia. Diharapkan para penyintas untuk berkontribusi membantu sesama dengan jalan menyumbangkan plasma konvalesen bagi penderita Covid-19.

(Foto: unair news)