Seksualitas
Dewasa
+1

Mengenal Asthenozoospermia, Kondisi Pergerakan Sperma yang Lemah

July 01, 2022 | Helmi

Asthenozoospermia

Asthenozoospermia adalah istilah medis untuk kondisi dimana jumlah sperma yang tidak dapat berenang lurus dengan cepat untuk melakukan pembuahan ke sel telur. Gerakan  (motilitas) yang lemah ini menurunkan kemungkinan sperma berhasil berenang ke saluran reproduksi wanita untuk membuahi sel telur.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asthenozoospermia terjadi dengan kurang dari 40% total motilitas (setiap gerakan dalam sampel air mani) atau 32% progresif motilitas (gerakan maju dalam arah lurus.)

Analisis motilitas sperma selama analisis air mani dapat memberikan wawasan tentang bagaimana sperma bergerak, termasuk arah, kecepatan, dan daya tahannya. Asthenozoospermia juga dikenal sebagai asthenospermia.

Motilitas sperma adalah salah satu komponen kunci kesuburan pria. Sperma yang diejakulasi harus bergerak untuk menembus lendir serviks, berenang ke saluran reproduksi wanita, dan menembus lapisan sel telur untuk membuahi sel telur. 

YesDok Ads

Sel sperma terdiri dari tiga bagian, kepala yang menyimpan materi genetik, bagian tengah, yang menyediakan energi untuk menggerakkan bagian terakhir, yaitu flagel atau ekor. 

Penyebab asthenospermia termasuk kelainan genetik yang mencegah sel mendorong sperma atau penyakit yang mempengaruhi struktur sperma itu sendiri.

Penyebab Asthenozoospermia lainnya meliputi: antibodi antisperma, usia, infeksi, nutrisi buruk, alkohol, tembakau dan panas pada testis berlebih.

Karena fakta bahwa hanya motilitas (pergerakan), dan bukan kualitas sperma yang terpengaruh, pria dengan asthenozoospermia yang ingin membuahi dapat mengikuti proses yang disebut injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI), di mana sperma tidak bergerak langsung dimasukkan ke dalam telur dan memungkinkan pembuahan. Sel telur atau zigot yang telah dibuahi kemudian dipindahkan kembali ke dalam rahim.

YesDok Ads