Mengenal 3 Varian Virus COVID-19 Baru yang Sudah Ditemukan di Indonesia

May 08, 2021 | Helmi

ilustrasi virus corona

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengumumkan bahwa 3 varian baru COVID-19 yakni varian B.1.1.7, varian B.1.3.5.1 dan varian B.1.6.1.7 telah ditemukan di Indonesia.

Ketiga varian ini diperkirakan lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya. Hal ini terlihat dari beberapa negara yang telah mengkonfirmasi kenaikan kasus seiring ditemukannya varian baru ini di negaranya.

Lantas, sebenarnya apa saja perbedaan ketiga varian COVID-19 yang baru ini. Berikut kami akan memebrikan penjelasannya kepada Anda berdasarkan keterangan dari Kemenkes.

B117

Pertama adalah varian virus B.1.1.7. Virus ini juga dikenal dengan sebutan varian Inggris. Tingkat penularan dari varian ini diperkirakan mencapai 36% hingga 75%.

Menurut data dari WHO, varian ini yang paling banyak dilaporkan dan sirkulasinya mulai meningkat di kawasan Asia Tenggara sejak 21 Februari 2021.

Varian ini rata-rata ditemukan pada pengujian genome sequencing di Indonesia. Sampai saat ini tercatat sudah ada 13 kasus transmisi lokal sejak periode Februari - April 2021.

YesDok Ads

B.1.6.1.7

Selanjutnya ada varian B.1.6.1.7 atau juga dikenal sebagai varian India. Varian ini sudah bersirkulasi di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan Indonesia.

Peningkatan kasus aktif di Malaysia sebanyak 30 ribu per hari Minggu 2 Mei 2021. Penemuan kasus B.1.6.1.7 pertama kali di Jakarta pada 3 April 2021 pada warga Negara Indonesia.

B.1.3.5.1

Terakhir adalah varian B.1.3.5.1. Varian ini juga dikenal dengan istilah varian Afrika Selatan. Kasus terkait B.1.3.5.1 pertama kali ditemukan di Bali pada tanggal 25 Januari 2021.

“Kami himbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas dengan tetap di rumah dan mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak melakukan tradisi mudik lebaran tahun ini. Tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan meskipun telah divaksinasi,” ujar dr, Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID 19 Kementerian Kesehatan.

YesDok Ads