Menerapkan Pola Makan Nabati Kurangi Peluang Risiko Kanker Usus pada Pria

January 26, 2023 | Helmi

pola makan nabati

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa pria yang makan sebagian besar pola makan nabati memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus.

Untuk penelitian di AS, peneliti memeriksa kebiasaan makan 79.952 pria. Mereka menemukan bahwa pria yang paling banyak mengonsumsi sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan, 22 persen lebih kecil kemungkinannya terkena kanker usus dibandingkan rekan mereka yang jarang mengonsumsi makanan ini.

Tapi ini hanya berlaku untuk pria. Di antara 93.475 wanita dalam penelitian ini, apakah mereka mengikuti pola makan nabati atau tidak tampaknya tidak memengaruhi risiko kanker usus mereka, menurut hasil penelitian yang diterbitkan di BMC Medicine.

"Temuan ini menekankan potensi pentingnya kualitas makanan nabati dalam pencegahan kanker kolorektal dan menunjukkan bahwa manfaat dari pola makan nabati dapat bervariasi berdasarkan jenis kelamin, ras dan etnis, dan bagian anatomi tumor," tulis penulis studi senior tersebut, Song-Yi Park, PhD, dari program epidemiologi kanker di Pusat Kanker Universitas Hawaii di Honolulu.

Untuk menilai kebiasaan makan dalam penelitian, peneliti survei kepada peserta seberapa sering mereka makan dan minum 180 jenis makanan dan minuman yang berbeda dan menanyakan tentang ukuran porsi. 

Peneliti mengamati berbagai kelompok makanan, termasuk produk hewani seperti daging, susu, telur, ikan, dan makanan laut; pilihan nabati yang lebih sehat seperti sayuran dan kacang-kacangan; dan pilihan nabati yang kurang sehat seperti kentang goreng dan biji-bijian olahan.

YesDok Ads

Selama masa tindak lanjut rata-rata hampir dua dekade, ada total 4.976 kasus kanker kolorektal di antara peserta penelitian.

Meskipun penelitian ini tidak dirancang untuk membuktikan apakah atau bagaimana makanan tertentu dapat menyebabkan kanker secara langsung, mungkin saja orang dengan pola makan nabati yang lebih sehat mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya serat, antioksidan, dan nutrisi lain yang terkait dengan risiko kanker yang lebih rendah. 

Sebaliknya, mungkin juga orang yang paling banyak makan daging merah dan olahan serta biji-bijian olahan mengonsumsi lebih banyak gula dan lemak yang dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker.

Salah satu batasan penelitian ini adalah para peneliti melihat semua jenis protein hewani sebagai satu kelompok makanan. Ini berarti mereka tidak memisahkan pilihan yang kurang sehat seperti daging merah dan olahan dari makanan yang terkait dengan risiko kanker yang lebih rendah seperti ikan dan produk susu.

Kelemahan lain dari studi baru ini adalah bahwa para peneliti kekurangan data tentang kebiasaan makan jangka panjang untuk menentukan apakah perubahan dari waktu ke waktu dapat memengaruhi risiko kanker peserta.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads