Masalah yang Sering Terjadi Pada Plasenta

October 14, 2019 | Aqiyu

Masalah yang Sering Terjadi Pada Plasenta Plasenta atau lebih dikenal dengan ari-ari adalah organ paling penting selama mada kehamilan. Meski pada akhirnya plasenta dikubur atau dibuang setelah melahirkan, plasenta bertugas mengirimkan nutrisi dari ibu ke janin serta oksigen.

Selain itu, plasenta juga bekerja sangat keras untuk memutarkan darah ke rahim dan tubuh ibu. Plasenta juga memiliki keistimewaan lainnya seperti pelindung janin dari infeksi, tetap bekerja meski ibu sedang istirahat, plasenta terbentuk dari sel telur dan sperma.

Plasenta berkembang dan berfungsi tanpa terhubung ke otak ibu. Saat plasenta lepas setelah melahirkan, saat itu produksi ASI akan dimulai. Sel punca pada plasenta diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Namun sayangnya, tidak sedikit ibu hamil yang mengalami masalah pada plasenta. Mengingat pentingnya plasenta, masalah pada plasenta dapat memberikan dampak buruk bagi janin di kandungan. Untuk itu, sebaiknya Anda mengetahui apa saja masalah yang sering terjadi pada plasenta sebagai berikut:

Plasenta abruptio. Kondisi dimana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum melahirkan. Hal ini jarang terjadi namun merupakan komplikasi serius kehamilan. Normalnya kan plasenta lepas dari dinding rahim setelah bayi keluar.

YesDok Ads

Plasenta previa. Posisi plasenta menutupi jalan lahir atau mulut rahim secara parsial atau total. Kondisi ini juga berisiko menimbulkan pendarahan berulang kali saat hamil terutama mendekati waktu persalinan.

Plasenta akreta. Plasenta melekat terlalu kuat pada rahim setelah janin lahir. Hal ini terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Bila normalnya plasenta akan lepas pasca melahirkan, tapi plasenta akreta sebagian atau seluruh plasenta akan tetap melekat.

Pengapuran plasenta. Penuaan pada plasenta karena endapan kalsium. Seiring berjalannya waktu pladenta mengalami kematangan hingga pengapuran. Jika pengapuran terjadi sebelum 37 minggu maka kondisi ini sangat mengkhawatirkan.

Plasenta insufisien. Plasenta tidak bisa menyalurkan nutrisi dan oksigen ke janin dengan maksimal. Akibatnya pertumbuhan janin melambat, berat badannya pun rendah dan parahnya lagi bisa menyebabkan kematian janin. 

(Foto: colorado birth)

YesDok Ads