Manfaat yang Bisa Anda Ambil dengan Mengonsumsi Ubi Jalar

April 05, 2019 | Helmi

Sweet potato atau akrab dikenal di kita sebagai ubi jalar, dapat diolah menjadi beragam makanan yang enak. Tapi tidak hanya enak, ternyata ubi juga memiliki banyak gizi yang pastinya sangat bermanfaat bagi tubuh.

Nah, berikut ini ada beberapa manfaat baik dari ubi jalar yang bisa Anda nikmati:

Sumber Vitamin A dan C

Satu cangkir ubi jalar menyediakan hampir setengah dari kebutuhan vitamin C yang dibutuhkan tubuh serta vitamin A. Kedua nutrisi tersebut sangat penting untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh. Sedangkan vitamin A juga merupakan nutrisi yang baik untuk kesehatan kulit, penglihatan dan fungsi organ.

Mengandung Antioksidan

Vitamin A dan C juga berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel terhadap penuaan dan penyakit. Untuk mendapatkan antioksidan yang lebih banyak, pilihlah ubi ungu. Pigmen yang memberi mereka rona cantik tersebut memiliki sifat antioksidan yang lebih kuat.

Anti-inflamasi

YesDok Ads

Senyawa anti-inflamasi alami pada ubi jalar telah terbukti memadamkan peradangan pada tingkat sel: Penelitian yang dilakukan pada hewan telah menunjukkan berkurangnya peradangan pada jaringan otak dan jaringan saraf setelah konsumsi ekstrak ubi jalar ungu.

Tidak Menyebabkan Lonjakan Gula Darah

Meski memiliki rasa yang manis, ubi jalar tidak akan meningkatkan kadar gula darah dan insulin. Satu cangkir ubi jalar menyediakan sekitar 6 gram serat, yang lebih dari seperempat dari minimum kebutuhan harian yang disarankan.

Mengatur Tekanan Darah

Bagian kulit dari ubi jalar menyediakan 950 mg potasium. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat jumlah dalam pisang sedang. Kalium pada dasarnya berguna untuk menghilangkan kelebihan natrium dan cairan dari tubuh, yang menurunkan tekanan darah dan mengurangi ketegangan pada jantung.

Membantu Menurunkan Berat Badan

Sekitar 12% dari pati dalam ubi jalar adalah pati resisten, zat pengisi, seperti serat yang tidak dicerna dan diserap tubuh Anda. Satu studi menemukan bahwa mengganti hanya 5,4% dari total asupan karbohidrat dengan pati resisten menghasilkan peningkatan 20 hingga 30% dalam pembakaran lemak setelah makan. Pati resisten juga mendorong tubuh untuk memompa lebih banyak hormon pemicu rasa kenyang.

YesDok Ads

Tag Terkait