Tidak sedikit pasangan yang berjuang dalam hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR). Bagi pasangan LDR, untuk bertemu terhalang jarak apalagi hasrat seksual yang sulit dicurahkan. Untuk mengatasinya, sexting sebagai salah satu cara alternatif untuk menghangatkan hubungan.

Sexting diartikan sebagai mengirimkan pesan, konten berupa foto atau video yang mengandung seksualitas. Menurut penelitian jurnal Computers In Intimate Behavior, mengatakan bahwa pasangan LDR mengaku kalau sexting berdampak positif pada hubungan seksual dan emosional mereka.

Cara melakukan sexting harus berjalan dua arah. Jika tidak, maka sexting akan terasa aneh. Anda bisda mencoba mengirimkan pesan seksi nan menggoda, Anda juga bisa mengungkapkan fantasi lewat kata-kata. Jangan mengira, perlakuan seperti itu tidak dapat meningkatkan gairah. Sexting juga dapat menghidupkan kembali gairah seks yang meredup.

Hubungan seksual yang baik dapat menjaga keintiman pasangan. Kedekatan dengan pasangan akan membuat seseorang merasa dicintai. Hal ini juga baik dalam mengelola rasa stres. Bahkan dalam beberapa situasi, sexting dikaitkan dengan rasa  percaya diri seseorang. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang dewasa yang melakukan sexting membuatnya lebih percaya diri.

Hal ini sebenarnya tidak hanya berlaku bagi pasangan LDR saja, bagi Anda psangan suami istri yag sehar-hari disibukkan dengan aktivitas masing-masing, sexting bisa menjadi wadah untuk menyalurkan ekspresi kebutuhan seksual. Apalagi jika sexting dilakukan saat pagi atau siang hari disela-sela aktivitas. Sehingga saat malam hari bertemu dengan pasangan, Anda dapat memuaskan pasangan dengan fantasi-fantasi “panas”  dari sexting.

Meski dapat menghangatkan hubungan pasangan suami istri, sexting juga memiliki dampak buruk. Karena perkembangan teknologi yang semakin maju, sexting dapat mudah dilakukan oleh pasangan yang belum menjadi suami istri. Serta kemudahan membagikan konten, berisiko tinggi apa yang Anda bagikan dapat tersebar. Anda harus berhati-hati sebab jejak digital yang sudah tersebar akan sulit hilang.

(Foto: the new york times)