Diet
+1

Manfaat Selai Kacang Bagi Kesehatan

February 26, 2020 | Kaifia

Manfaat selai kacang

Selai kacang telah menjadi makanan favorit di kalangan orang dewasa dan anak-anak. Meski enak, banyak orang bertanya-tanya tentang manfaat kesehatan dari selai kacang.

Selai kacang mengandung nutrisi yang dapat meningkatkan kesehatan jantung seseorang dan meningkatkan kadar gula darah.

Tergantung pada bagaimana orang mengonsumsi selai kacang dalam makanan mereka, ini bisa membantu mereka menurunkan berat badan, atau menambah berat badan selama latihan beban atau binaraga.

Namun, selai kacang tinggi kalori dan lemak, jadi orang harus menikmatinya dalam jumlah sedang.

Manfaat kesehatan dari selai kacang

Makan selai kacang dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari diet sehat secara keseluruhan dapat memberikan manfaat berikut:

Penurunan berat badan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan kacang-kacangan dapat membantu orang mempertahankan berat badannya, atau bahkan membantu penurunan berat badan.

Ini mungkin karena kacang meningkatkan rasa kenyang, yang merupakan perasaan kenyang, berkat kandungan protein, lemak, dan seratnya.

Mendorong kesehatan jantung 

Selai kacang mengandung banyak nutrisi yang dapat meningkatkan kesehatan jantung, termasuk:

  • Asam lemak tak jenuh tunggal 

    YesDok Ads

  • Asam lemak tak jenuh ganda 

  • Niasin

  • Magnesium

  • Vitamin E

 Mengelola kadar gula darah

Selai kacang adalah makanan yang relatif rendah karbohidrat yang mengandung banyak lemak dan protein, serta beberapa serat.

Ini berarti bahwa selai kacang, tanpa tambahan gula, tidak memiliki dampak signifikan pada kadar glukosa darah. Ini berarti itu bisa menjadi pilihan yang baik bagi penderita diabetes.

Mengurangi risiko penyakit payudara

Mengonsumsi selai kacang, terutama sejak usia muda, dapat mengurangi risiko penyakit payudara jinak, yang meningkatkan risiko kanker payudara.

Sebuah studi dalam jurnal Breast Cancer Research and Treatment, melaporkan bahwa makan selai kacang dan kacang-kacangan pada usia berapa pun dapat mengakibatkan risiko lebih rendah terkena penyakit ini pada usia 30 tahun.

(Foto: womenshealthmag.com)

YesDok Ads